REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Malaysia mendukung sepenuhnya denuklirisasi dan berharap tidak hanya terfokus pada negara-negara tertentu seperti Korea Utara dan Iran. Melainkan juga negara-negara lainnya.
"Ini perlu diterapkan ke semua (negara)," kata Menteri Pertahanan Malaysia Mohamad Sabu seperti dikutipari laman Bernama, Ahad (3/6).
Mohamad, yang lebih dikenal sebagai Mat Sabu, mengatakan bahwa Malaysia menyambut baik rencana pembicaraan nuklir antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Keduanya dijadwalkan bertemu di Singapura pada 12 Juni.
Menurutnya, ini menjadi upaya yang baik. Ia mengatakan Malaysia tentu tidak ingin peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki terulang.
"Itu adalah teknologi 70 atau 60 tahun yang lalu, kami tidak tahu teknologi nuklir sekarang. Ini sangat berbahaya dan kami akan memberikan dukungan penuh untuk setiap usaha menuju denuklirisasi," ujarnya.
Mohamad juga menyebut pertemuan terjadwal antara Trump dan Kim sebagai awal yang baik.
Ketika diminta untuk mengomentari pidato Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James Mattis yang agak keras pada Cina, Mohamad menegaskan Malaysia selalu mempertahankan netralitasnya. Sikap ini selalu diambil Malaysia sejak masa perdana menteri Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Razak Hussein.