REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan menggelar buka bersama di Gedung Putih pada Rabu (6/6) waktu setempat. Langkah ini seperti memulihkan tradisi Gedung Putih yang telah ditinggalkannya selama tahun pertama dia menjabat.
Pejabat Gedung Putih mengatakan pada Sabtu (2/6), bahwa Trump akan menjadi tuan rumah makan malam pada pekan mendatang untuk menghormati bulan suci Ramadhan.Makan malam atau yang dikenal sebagai buka bersama itu diperkirakan akan diadakan pada hari Rabu (6/6). Hanya saja tak disebutkan daftar tamu yang akan diundang
Trump memiliki sejarah panjang membuat pernyataan sensitif tentang Muslim. Selama kampanyenya, dia mengatakan kepada seorang pewawancara, "Saya pikir Islam membenci kita."
Dia berulang kali menyindir selama bertahun-tahun bahwa mantan Presiden Barack Obama mungkin seorang Muslim. Pada tahun 2015 dia mengatakan bahwa dia akan serius mempertimbangkan penutupan masjid.
Akhir tahun itu, ia mengeluarkan seruannya untuk "penutupan total dan menyeluruh terhadap Muslim yang memasuki Amerika Serikat," dan sebagai presiden ia mengeluarkan serangkaian larangan perjalanan yang sebagian besar menargetkan negara-negara Muslim.
Buka bersama yang dilaporkan sebelumnya oleh Politico, akan menghidupkan kembali tradisi yang telah dilakukan oleh presiden Republik dan Demokrat selama bertahun-tahun selama Ramadhan, ketika umat Islam berpuasa selama siang hari. Makan malam di bulan Ramadhan itu dalam istilah Arab disebut iftar atau berbuka puasa.