REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Media pemerintah Korea Utara (Korut) KCNA melaporkan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad akan berkunjung ke negara tersebut. Ini akan menjadi kunjungan pertama oleh seorang kepala negara internasional ke negara itu sejak Kim Jong-un berkuasa.
Assad dikatakan telah mengatakan kepada utusan Korut untuk Damaskus, Mun Jong-nam, bahwa dia akan melakukan perjalanan untuk pertemuan pada 30 Mei. "Saya akan mengunjungi DPRK dan bertemu dengan Pimpinan Kim Jong-un," kata Assad, menggunakan akronim untuk nama lengkap Korut, Republik Demokratik Rakyat Korea.
"Saya yakin dia akan mencapai kemenangan akhir dan mewujudkan reunifikasi Korea tanpa gagal," tambah Assad. Tidak ada komentar langsung dari kantor presiden Suriah.
Menurut laporan Aljazirah, Senin (4/6), Pyongyang dan Damaskus mempertahankan hubungan baik. Pemantau Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh Korut bekerja sama dengan Suriah untuk memasok senjata kimia. Tuduhan tersebut ditolak oleh Korut.
Kedua negara telah menghadapi isolasi internasional. Korut karena program senjata nuklirnya, dan Suriah atas taktiknya selama perang sipil berdarah.
Sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011, Kim belum secara terbuka bertemu dengan kepala negara lain di Korut.Kerja sama militer yang erat antara kedua negara dimulai ketika Korut mengirim sekitar 530 tentara, termasuk pilot, supir tank dan personel rudal, ke Suriah selama perang Arab-Israel pada Oktober 1973.