REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah bom bunuh diri meledak di dekat lokasi pertemuan ulama-ulama Muslim dari seluruh Afghanistan, di ibu kota Kabul, Senin (4/6). Pejabat keamanan setempat melaporkan delapan orang tewas dalam serangan tersebut.
Belum ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Serangan kali ini menggarisbawahi kondisi keamanan yang semakin memburuk menjelang pemilihan dewan parlemen dan distrik yang akan diselenggarakan di Afghanistan pada 20 Oktober.
Lebih dari 2.000 ulama dari seluruh negeri mulai mengadakan pertemuan sejak Ahad (3/6) di tenda Loya Jirga (Dewan Agung), untuk membahas konflik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Mereka berencana mengeluarkan fatwa, atau perintah agama, yang menuntut militan Taliban untuk memulihkan perdamaian dan memungkinkan pasukan asing untuk pergi.
"Terjadi kepanikan setelah ledakan," kata seorang pejabat keamanan kepada Reuters, sambil mengatakan jumlah korban tewas mungkin bisa meningkat.
Taliban berusaha mengembalikan negara itu ke pemerintahan Islam yang ketat setelah kekalahan mereka pada 2001 oleh pasukan yang didukung AS. Serangkaian pemboman di Kabul telah menewaskan puluhan orang dalam beberapa bulan terakhir dan tidak menunjukkan tanda-tanda berkurang selama bulan suci Ramadhan.
Pada Rabu (30/5), orang-orang bersenjata dengan senapan serbu dan peluncur granat menyerbu markas besar Kementerian Dalam Negeri Afghanistan yang dijaga ketat. Mereka terlibat dalam baku tembak dengan pasukan keamanan selama lebih dari dua jam.
Pada April lalu, dua ledakan di ibu kota Kabul menewaskan sedikitnya 26 orang. Sembilan wartawan yang tiba untuk melaporkan ledakan awal turut menjadi korban tewas bom bunuh diri tersebut.
Seminggu sebelumnya, 60 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka ketika seorang pembom bunuh diri meledakkan dirinya di luar pusat pendaftaran pemilih di Kabul. Kelompok militan ISIS telah mengklaim banyak serangan di Kabul. Namun para pejabat keamanan mengatakan kemungkinan besar serangan banyak juga dilakukan oleh jaringan Haqqani, sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Taliban.