Senin 04 Jun 2018 22:30 WIB

Raja Abdullah II Terima Pengunduran Diri PM Yordania

Ribuan orang sebelumnya turun ke jalan memprotes rencana kenaikan pajak dan tarif BBM

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Perdana Menteri Yordania Hani Mulki.
Foto: REUTERS/Muhammad Hamed
Perdana Menteri Yordania Hani Mulki.

REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN - Istana Kerajaan Yordania mengatakan Raja Abdullah II telah menerima pengunduran diri Perdana Menteri Yordania Hani Mulki. Mulki mengajukan pengunduran dirinya kepada Raja Abdullah II pada Senin (4/6), setelah terjadi aksi protes anti-pemerintah besar-besaran.

Ribuan orang telah turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir untuk memprotes rencana kenaikan pajak dan rencana kenaikan tarif dasar bahan bakar dan listrik. Aksi protes ini merupakan yang terbesar di Yordania Sejak 2011.

Surat kabar Al-Rai yang dijalani pemerintah melaporkan, Omar Razzaz, seorang reformis terkemuka yang saat ini menjabat sebagai menteri pendidikan, telah dipersiapkan untuk menjadi perdana menteri Yordania berikutnya. Namun sejauh ini belum ada konfirmasi resmi bahwa Razzaz yang merupakan lulusan Harvard, telah ditunjuk sebagai pengganti Mulki.

Dilansir di Arab News, Mulki menjabat selama dua tahun sebagai kepala pemerintahan yang tidak populer di Yordania. Ia bertugas untuk menerapkan reformasi ekonomi yang diajukan oleh Dana Moneter Internasional (IMF).

Keputusan Mulki untuk mengundurkan diri dianggap sebagai langkah untuk meredakan kemarahan publik atas kebijakan ekonomi pemerintah yang telah memicu protes besar. Pengunduran dirinya terjadi setelah kepala polisi Yordania Mayor Jenderal Fadel al-Hamoud mengatakan pasukan keamanan telah menahan 60 orang karena memicu kerusuhan dalam unjuk rasa.

Al-Hamoud menambahkan, 42 anggota pasukan keamanan terluka, beberapa di antaranya oleh kembang api. Namun menurutnya aksi protes masih tetap terkendali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement