REPUBLIKA.CO.ID, AMMAN -- Raja Abdullah telah menunjuk Omar al-Razzaz sebagai Perdana Menteri Yordania yagn baru. Al-Razzaz menggantikan posisi kepala pemerintahan yang ditinggalkan Hani Mulki yang sebelumnya telah mengundurkan diri.
Menempati kursi perdana menteri, Omar Al-Razzaz diminta untuk segera membentuk pemerintahan yang baru. Sebelum pemerintahan baru terbentuk, kerajaan meminta Hani Mulki untuk menjadi kepala pemerintahan sementara.
Seperti diketahui, Hani Mulki dituntut mundur sebagai perdana menteri menyusul pecahnya protes warga. Masyarakat berdemonstrasi menolak kebijakan kenaikan pajak yang diusung pemerintah dan didukung Dana Moneter Internasional (IMF).
Baca juga, PM Yordania Akhirnya Mengundurkan Diri
Aksi protes dimulai pada Rabu pekan lalu. Demonstrasi kemudian meluas pada Sabtu (2/6). Menanggapi pergantian posisi perdana menteri, masyarakat Yordania mengaku tetap akan mengadakan aksi protes hingga draf kebijakan kenaikan pajak dicabut.
"Misi kami adalah rancangan undang-undang pajak penghasilan. Individu (dalam pemerintahan) tidak peduli pada kami sebelum berubah dan kami ingin mengubah pendekatan pemerintah," kata kepala Asosiasi Serikat Pekerja Profesional Ali al-Abous.
Mayor Jendral Kepala Kepolisian Yordania Fadel al-Hamoud mengatakan, aparat hingga kini telah mengamankan 60 orang. Mereka ditangkap setelah terbukti melanggar hukum selama protes berlangsung. Dia melanjutkan, aksi protes masih dapat dikendalikan meski 42 anggota polisi mengalami luka-luka saat mengamankan demonstrasi.
Baca juga, Raja Abdullah II Terima Pengunduran Diri PM Yordania
Kebijakan peningkatan pajak oleh pemerintah Yordania didorong oleh IMF sejak awal tahun ini. Warga juga geram terkait penghapusan subsidi roti yang merupakan barang pokok bagi masyarakat miskin di negara tersebut. Kebijakan tersebut tak pelak mengguncang stabilitas dalam negeri.
Pemerintah Yordania mengatakan, kebijakan terpaksa dilakukan menyusul peningkatan kebutuhan dana bagi sektor publik. Pemerintah mengungkapkan, perubahan pajak akan meminimalisasi kesenjangan sosial dengan menempatkan beban pajak yang lebih berat pada individu yang berpenghasilan tinggi.
Seperti diketahui, pengunduran diri Hani Mulki dilakukan Senin (4/6) waktu setempat. Kerajaan mengapresiasi keberanian Mulki untuk mengambil keputusan itu dalam kondisi yang sulit.
Sementara, Omar Al-Razzaz merupakan mantan ekonom bank dunia. Dia juga menjabat sebagai Menteri Pendidikan dalam pemerintahan Hani Mulki.