REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) meminta Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyelidiki Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA). Hal ini berkaitan dengan dibatalkannya laga persahabatan tim nasional Argentina melawan Israel yang rencananya digelar di Yerusalem pada Sabtu mendatang.
Wakil Presiden IFA Rotem Kamer menuduh PFA sebagai teror sepak bola. Hal ini karena pemimpin PFA, yakni Jibril Rajoub, telah secara sengaja menekan dan mengancam pemain serta staf tim nasional Argentina untuk membatalkan laga persahabatan melawan Israel di Yerusalem.
"Kami melihatnya melintasi garis merah dan kami tidak bisa menerimanya. Kami akan mengirim keluhan resmi ke FIFA dan komite disiplin untuk mengambil tindakan," ujar Kamer dikutip laman The Times of Israel, Kamis (7/6).
Rajoub, awal pekan ini, telah mendesak warga Palestina untuk membakar foto dan kaus pemain bintang Argentina Lionel Messi. Hal tersebut akan dilakukan jika Argentina tetap melaksanakan laga persahabatan melawan Israel di Yerusalem.
Kemudian pada Selasa lalu, aktivis pro-Palestina menggelar demonstrasi di depan kompleks olahraga di mana Messi dan skuat Argentina tengah mempersiapkan laga persahabatan melawan Israel. Dalam aksinya mereka membalurkan cairan merah menyerupai darah ke kaus tim nasional Argentina sebagai bentuk protes.
Lalu pada Rabu kemarin, Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) secara resmi mengumumkan bahwa pihaknya membatalkan laga persahabatan melawan Israel. "Sayangnya kami tidak bisa datang ke Israel dalam situasi saat ini," kata Presiden AFA Claudio Tapia ketika menggelar konferensi pers di Barcelona, Spanyol.
Tapia mengatakan serangkaian peristiwa dalam 72 jam terakhir telah membuat pihaknya memutuskan untuk tidak bepergian. Ia pun berharap semua pihak dapat mengambil keputusan serupa dengan AFA sebagai bentuk kontribusi terhadap perdamaian.