Kamis 07 Jun 2018 14:59 WIB

Mandagri: Jho Low Salah Satu Aktor Utama Skandal 1MDB

Muhyiddin mengatakan tindakan tegas dalam kasus besar bisa segera diambil

Jho Low
Foto: Channel News Asia
Jho Low

REPUBLIKA.CO.ID, Jho Low is among the main criminals that caused the 1Malaysia Development Berhad (1MDB) scandal to become the biggest crime in the world, said Home Minister Muhyiddin Yassin on Thursday (Jun 7). ">PUTRAJAYA -- Pihak berwenang Malaysia memiliki informasi yang cukup bahwa Jho Low adalah salah satu kriminal utama yang menyebabkan skandal 1Malaysia Development Berhad (1MDB) menjadi kejahatan terbesar di dunia, kata Menteri Dalam Negeri Muhyiddin Yassin pada Kamis (7/6). Dengan demikian, tambahnya, tindakan tegas akan diambil untuk membawa Jho Low ke pengadilan.

"Beberapa orang bertanya mengapa Jho Low tidak ditangkap karena informasi telah dikumpulkan. Saya katakan mari kita menunda sedikit, tetapi ada sebagian yang tidak mau menunggu, mereka berharap tindakan tegas dapat diambil," kaya Muhyiddin seperti dikutip Channel News Asia, Kamis (7/6).

(Baca: Jadi Buronan Malaysia, Ini Pernyataan Resmi Jho Low)

"Saya tidak mengatakan bahwa saya ingin memberikan prioritas pada peraturan dan hukum, tetapi dalam kasus-kasus yang besar, tindakan tegas harus diambil segera sesuai dengan hukum pidana atau undang-undang tentang korupsi," katanya dalam pertemuan bulanan di kantor Kementerian.

Pada hari Kamis, Komisi Anti-Korupsi Malaysia juga mengeluarkan pemberitahuan meminta Jho Low dan mantan direktur SRC International untuk membantu penyelidikan terkait SRC, mantan unit 1MDB. Nik Faisal Ariff Kamil adalah mantan direktur SRC sementara Low diidentifikasi sebagai 'pengusaha'.

(Baca: Mengapa Jho Low tak Kunjung Ditangkap? Ini Jawaban Mendagri)

Pada bulan Mei, Menteri Keuangan Malaysia mengatakan dia telah meminta Dewan Pendapatan Inland untuk menyelidiki Low dan keluarganya terkait dengan dana 1MDB yang dilanda skandal.

Hingga saat ini, keberadaan Low, yang merupakan teman dekat dari keluarga mantan perdana menteri Najib Razak, tidak diketahui. Dia sebelumnya membantah melakukan pidana tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement