Sabtu 09 Jun 2018 11:59 WIB

Taliban Terima Gencatan Senjata Afghanistan

Gencatan senjata akan dilaksanakan selama tiga hari usai Idul Fitri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
 Polisi Afghanistan berdiri di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Taliban di Provinsi Farah pada Kamis (4/4).
Foto: Reuters
Polisi Afghanistan berdiri di sebuah bangunan yang hancur akibat serangan Taliban di Provinsi Farah pada Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Kelompok Taliban menerima tawaran gencatan senjata Pemerintah Afghanistan, Sabtu (9/6). Gencatan senjata akan dilaksanakan selama tiga hari, yakni pada momen libur Idul Fitri pekan depan.

Dalam pengumumannya, Taliban mengatakan pasukan asing yang berada di Afghanistan tidak termasuk dalam kesepakatan gencatan senjata. Selain itu, Taliban akan membela diri terhadap serangan apa pun.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk pertama kalinya mengumumkan gencatan senjata tanpa syarat dengan Taliban pada Kamis (7/6). Gencatan senjata akan berlaku hingga 20 Juni mendatang atau setelah umat Muslim merayakan hari raya Idul Fitri.

"Gencatan senjata ini adalah kesempatan bagi Taliban menginstrospeksi kampanye kekerasan mereka tidak memenangkan hati dan mereka, tapi lebih jauh mengasingkan," kata Ghani melalui akun Twitter-nya, dikutip laman Aljazirah.

"Dengan pengumuman gencatan senjata, kami melambangkan kekuatan pemerintah Afghanistan dan kehendak rakyat untuk resolusi damai terhadap konflik Afghanistan," ujar Ghani.

Peperangan antara Pemerintah Afghanistan dengan Taliban telah berlangsung selama lebih dari 16 tahun. Peperangan telah menyebabkan ribuan warga sipil tewas. Pada tahun lalu saja konflik telah membunuh atau melukai lebih dari 10 ribu warga sipil.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement