REPUBLIKA.CO.ID, GEORGE TOWN -- Seorang teman masa kecil dari pengusaha paling dicari Malaysia Low Taek Jho, atau lebih dikenal sebagai Jho Low, berharap Low akan kembali ke negara itu untuk membantu dalam penyelidikan 1Malaysia Development Bhd (1MDB). Jason Ong Khan Lee mengatakan sulit bagi Low untuk melarikan diri dari pihak berwenang karena 1MDB adalah kasus profil tinggi, tidak hanya di Malaysia tetapi secara internasional.
(Baca: Jho Low Bersedia Bekerja Sama Ungkap Skandal 1MDB)
“Interpol telah diberitahu tentang kasus ini. Jika Low ditempatkan di bawah daftar larangan terbang, bahkan lebih sulit baginya untuk melarikan diri dari probe. Jadi lebih baik jika dia dapat kembali untuk membantu penyelidikan dan melihat hasilnya,” kata Ong seperti dikutip The Star, Sabtu (9/6).
Teman masa kecil Jho Low, Jason Ong Khan Lee
Ong mengatakan Low adalah teman masa kecilnya, dan mereka tumbuh bersama, tetapi dia tidak pernah melihat Low lagi sejak 2013. “Dia tetangga saya yang tinggal di daerah Pulau Tikus. Orang tua saya juga mengenal orang tuanya secara pribadi dan kami biasa bermain dan berkumpul bersama di masa tua. Sebagai teman dan pengacara, saya akan menyarankan dia untuk kembali," ujarnya.
“Saya juga menyarankan dia untuk mendapatkan pengacara terbaik. Sama seperti bagaimana Anwar (Datuk Seri Anwar Ibrahim) mengatakan kepada Najib (mantan Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak),” tambahnya.
(Baca: Soal 2 Tahun Pemerintahannya, Mahathir Sebut Bisa Lebih Lama Lagi)
Ong juga mendesak publik untuk tidak melompat ke kesimpulan dan tidak menghukum Low tanpa peradilan. "Biarkan dia memiliki suara dan biarkan aturan hukum memutuskan nasibnya," tambahnya.
Dilaporkan bahwa pihak berwenang ingin mengembalikan Low, yang berada di 1MDB yang penuh utang dan skandal yang merupakan duri dalam administrasi pemerintahan Barisan Nasional sebelumnya, untuk membantu penyelidikan. Low telah diidentifikasi sebagai dalang di balik 1MDB, yang merupakan subjek investigasi oleh pihak berwenang Malaysia serta internasional untuk dugaan korupsi dan pencucian uang.