REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Singapura K Shanmugam menjamin keamanan untuk KTT antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Pertemuan dijadwalkan digelar pada Selasa (12/6).
"Fakta bahwa kami mempersiapkan ini dalam dua pekan, ini menambah tuntutan logistik oleh petugas yang bekerja sepanjang waktu," kata Shanmugam seperti dilansir Channel News Asia.
Menurut Shanmugam, otoritas Singapura telah menempatkan keamanan di tempat.
Shanmugam mengatakan ada empat orang telah diperiksa di pos pemeriksaan imigrasi Singapura menjelang pertemuan puncak Trump dan Jong Un. Salah satunya adalah seorang pria dari kawasan ASEAN yang diamati bertingkah laku mencurigakan.
"Penilaian perilaku adalah bagian dari pelatihan polisi," kata Shanmugam.
Pria itu dipilih dan dia tidak bisa menjawab pertanyaan yang diminta. Polisi menemukan bahwa dia telah memeriksa dan mengunjungi situs-situs tentang pemboman bunuh diri dan penilaian dibuat bahwa dia harus berbalik. Dia berasal dari negara sekitar Asia.
Pria lain yang ditolak masuk adalah mantan tersangka teror Zeky Mallah, seorang warga negara Australia. Pelari berusia 34 tahun itu tiba di Bandara Changi dari Sydney pada Rabu (6/6). Zeky ditolak masuk karena anteseden terkait terorisme dan ditempatkan pada penerbangan berikutnya yang tersedia kembali ke Australia pada Kamis pagi.