REPUBLIKA.CO.ID, HAVANA -- Pemerintah Kuba pada hari Minggu (10/6) menyatakan pihaknya masih belum bisa mengungkap penyebab penyakit yang menyerang para diplomat Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Kuba. Penyakit misterius tersebut diketahui menyerang diplomat AS mulai akhir 2016 silam.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS mengatakan pada Jumat (8/6) bahwa hingga akhir tahun lalu ada 24 diplomat dan anggota keluarga yang sakit mendadak. Satu kasus terbaru terjadi pada akhir Mei lalu di mana seorang pejabat dari kedutaan (AS) pada tanggal 27 Mei telah melaporkan gejala-gejala kesehatan sebagai akibat dari 'suara tidak terdefinisi' di kediamannya."
Baca juga:
60 Diplomat AS Tinggalkan Rusia
Suksesi Kepemimpinan di Kuba
Kondisi tersebut membuat hubungan AS dan Kuba kembali memanas. Kemenlu AS menarik stafnya di Havana dan mengusir 17 diplomat Kuba dari Washington.
Pemerintah AS juga mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warganya. "Setelah lebih dari satu tahun penyelidikan oleh Kuba dan Amerika Serikat, tidak ada hipotesis yang kredibel atau kesimpulan ilmiah yang membenarkan tindakan yang diambil oleh pemerintah AS terhadap Kuba," ujar pernyataan Kemenlu AS.
Kuba mengatakan pihaknya tetap siap bekerja dengan AS untuk menentukan apa, jika ada, yang menyebabkan penyakit-penyakit itu setelah penyelidikannya sendiri tidak menemukan bukti adanya kecurangan. Pakar AS belum menentukan siapa atau apa di balik penyakit misterius itu.
"Gejala yang diderita para diplomat termasuk gangguan pendengaran, tinnitus, vertigo, sakit kepala dan kelelahan, pola yang konsisten dengan "cedera otak traumatis ringan," kata pejabat Kemenlu AS.
Pada April, Pemerintah Kanada, yang diplomatnya juga diserang penyakit misterius ini, mengatakan akan memindahkan keluarga diplomat yang ditempatkan di kedutaannya di Kuba karena informasi dari spesialis medis telah meningkatkan kekhawatiran akan cedera otak jenis baru.
Kemenlu AS mengatakan pada hari Rabu telah membawa sekelompok diplomat pulang dari Guangzhou, Cina, atas keprihatinan mereka menderita penyakit misterius yang menyerupai cedera otak dan telah mempengaruhi personel AS di Kuba.