REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi kembali mengungkapkan adanya serangan rudal yang kembali membidik negara mereka. Juru bicara militer Arab Saudi Kolonel Turki al-Malki mengatakan, roket tersebut lagi-lagi dilontarkan oleh kelompok Houthi yang berada di Yaman.
Seperti diwartakan Aljazirah, Senin (11/6), Turki al-Malki mengatakan, serangan tersebut telah menewaskan tiga warga Arab Saudi yang berada di Provinsi Jizan. Dia menuduh jika roket tersebut kali ini sengaja ditembakkan guna mengincar warga sipil.
Seperti diketahui, kelompok Houthi kerap meluncurkan serangan rudal ke Arab Saudi dalam beberapa bulan terakhir. Biasanya mereka mengarahkan bidikan roket yang ditembakkan ke ibu kota negara, Riyadh.
Arab Saudi telah terlibat perang dengan kelompok tersebut sejak 2015 lalu. Keterlibatan Arab Saudi tak lepas dari keberhasilan oposisi menyingkirkan pemerintahan yang diakui di Yaman yang dimpimpin Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi.
Meski demikian, belakangan konflik tersebut agaknya berubah menjadi perang proksi antara Arab Saudi dan Iran yang mendukung kelompok Houthi di Yaman. Kendati demikian, serangan yang kerap di luncurkan militer Arab Saudi mendapatkan kritik dunia internasional karena telah menewaskan sejumlah warga sipil.
Seperti diketahui, perang di Yaman telah menewaskan lebih dari 10 ribu warga. Konflik yang tejadi juga telah membuat 3 juta orang kehilangan tempat tinggal. Yaman saat ini menjadi negara yang paling mengalami krisis kemanusian. Pada saat yang bersamaan mereka juga harus berjuang melawan kelaparan dan kolera.