Rabu 13 Jun 2018 17:19 WIB

Wakil Ketua DPR RI: Kunjungan ke Israel Abaikan Sensitivitas

Kunjungan itu terjadi di tengah serangan Israel kepada masyarakat Palestina.

Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan menilai kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel tidak menunjukkan rasa sensitivitas. Sebab, kunjungan itu terjadi di tengah serangan Israel kepada masyarakat Palestina, yang mengakibatkan jatuhnya ratusan ribu korban.

Dia mengatakan kunjungan Yahya Staquf itu menyebabkan kelompok di Palestina seperti Fatah dan Hamas memberikan reaksinya. Karena itu, ia pun menyesalkan keputusan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) tersebut menghadiri konferensi tahunan Forum Global AJC atau Komite Yahudi-Amerika di Jerusalem, Palestina.

Ia mengatakan kunjungan itu juga telah menodai konsistensi dukungan Indonesia pada kemerdekaan Palestina sejak tahun 1947. "Terlepas dia berangkat ke sana atas nama pribadi, tapi dengan posisinya sebagai Anggota Wantimpres, ini seperti 'blunder'," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (13/6).

Dia menegaskan posisi Indonesia sangat jelas yaitu berjuang dan mendukung kemerdekaan Palestina. Namun, dia mengatakan kedatangan Yahya Staquf ke konfererensi itu seolah menodai dukungan dan diplomasi Indonesia terkait kemerdekaan Palestina.

Baca Juga: Yahya Staquf: Kontroversi ke Israel Bawa Pesan Toleransi

Taufik mengatakan kunjungan Yahya Staquf itu sangat kontraproduktif dengan sikap Indonesia yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina. "Yahya Staquf sebagai Anggota Wantimpres yang juga merupakan pejabat negara seharusnya tidak menciptakan sikap blunder terhadap diplomasi Indonesia yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina," ujarnya.

Wakil Ketua Umum DPP PAN itu mengatakan selama ini, diplomasi Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina gencar dilakukan. bahkan, dengan terpilihnya Indonesia menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB, peran Indonesia diharapkan semakin meningkat dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

"Jangan sampai perjuangan Indonesia rusak oleh sikap arogansi seorang pejabat negara. Presiden harus memberi tindakan tegas," ujarnya.

Sebelumnya, anggota Wantimpres Yahya Cholil Staquf menjadi pembicara dalam acara American Jewish Committee (AJC) Global Forum di Yerusalem, Israel, pada Ahad (10/6). Acara ini dibuka oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Presiden Joko Widodo juga telah mengeluarkan pernyataan bahwa kehadiran Yahya di Yerusalem atas inisiatif pribadi, bukan tugas dari pemerintahannya. "Itu urusan pribadi ya. Beliau menyampaikan, itu urusan pribadi, karena beliau diundang sebagai pembicara di Israel," ujar Jokowi di Ruang Teratai, Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement