REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- PBB mengatakan sebanyak hampir enam juta orang tengah berjuang untuk mendapatkan makanan di wilayah Sahel, Afrika Barat. Begitu banyak warga di sana yang mengalami kekurangan gizi dan diperkirakan kehidupan 1,6 juta anak terancam karenanya.
Kepala bidang Kemanusiaan PBB, Mark Lowcock mengatakan bahwa ini adalah bencana terburuk yang terjadi sejak 2012. Ia juga mengingatkan bahwa kemungkinan besar krisis pangan akan menjadi lebih buruk dalam beberapa bulan ke depan. "Namun apa yang bisa dilakukan saat ini adalah berusaha dan kemungkinan terburuk itu bisa dihindari," ujar Lowcock, dilansir VOA, Rabu (13/6).
Krisis pangan juga terjadi di sejumlah negara Afrika lainnya seperti di Burkina Faso, Chad, Mali, Mauritania, Niger, dan Senegal. PBB mengingatkan dibutuhkan segera dukungan untuk membantu para warga di sana.
Lowcock mengatakan salah satu penyebab krisis pangan yang terjadi di sejumlah negara Afrika adalah kekeringan, konflik, dan harga pangan yang kemudian menjadi tinggi. Jutaan orang, khususnya di Sahel menjadi kekurangan gizi dan ketidakamanan lebih lanjut tanpa bantuan segera.
Sementara itu, di Burkina Faso jumlah orang yang mengalami kekurangan pangan dilaporkan meningkat tiga kali lipat dibanding tahun lalu. Keadaan darurat juga dialami di Mali, serta tingkat kekurangan gizi akut yang parah dan tertinggi sejak 2008 adalah di Mauritania .