Kamis 14 Jun 2018 02:40 WIB

Trump: Korut tak Lagi Timbulkan Ancaman Nuklir

Trump menyatakan niatnya untuk menghentikan latihan perang dengan Korsel.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura, Selasa (12/6).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump saat berjalan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Hotel Capella di Pulau Sentosa Singapura, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL --  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan, Korea Utara tidak lagi menimbulkan ancaman nuklir. Korut juga bukan masalah terbesar dan paling berbahaya. Demikian pernyataan Trump pada Rabu(13/6), usai kembali dari konferensi tingkat tinggi (KTT) di Singapura,

"Semua orang sekarang dapat merasa jauh lebih aman daripada hari ketika saya menjabat," ujar Trump melalui Twitter, seperti yang dikutip dari Reuters, Rabu (13/6).

Trump mengungkapkan, pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un merupakan pengalaman yang menarik dan sangat positif. Korea Utara, kata Trump, memiliki potensibesar di masa depan.

Sementara itu, Media Korea Utara menilai KTT bersama Trump sebagai kesuksesan besar. Disebutkan Trump menyatakan niatnya untuk menghentikan latihan militer AS-Korea Selatan, menawarkan jaminan keamanan kepada Korea Utara dan mencabut sanksi ketika hubungan membaik.

Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA) mengungkapkan Kim dan Trump saling mengundang satu sama lain ke negaramereka masing-masing. Kedua pemimpin tersebut dikabarkan dengan senang hati menerima.

"Kim Jong-un dan Trump memiliki pengakuan bersama bahwa penting mematuhi prinsip dan tindakan simultan dalammencapai perdamaian, stabilitas dan denuklirisasi Semenanjung Korea," ujar KCNA.

Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berjabat tangan dan tersenyum pada awal pertemuan bersejarah mereka di Singapura pada Selasa (12/6).  Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas isu nuklir di Semenanjung Korea.

"Senang bertemu dengan Anda, Tuan Presiden," kata Kim beberapa saat kemudian ketika dia duduk di samping Trump, di depan kain punggung bendera Korut dan AS. Wajah Kim tampak berseri-seri lebih lebar saat Presiden AS memberinya acungan jempol.

Trump dan Kim membangun suasana pertemanan awal. "Saya merasa sangat hebat. Kami akan melakukan diskusi yang hebat dan akan sangat sukses. Ini kehormatan bagi saya dan kami akan memiliki hubungan yang hebat, saya tidak ragu," kata Trump.

"Tidak mudah untuk sampai di sini .... Ada rintangan, tetapi kami berhasil mengatasinya untuk berada di sini," jawab Kim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement