REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tiga orang ditemukan tewas dalam bencana gempa bumi yang mengguncang wilayah Osaka di barat Jepang, pada Senin (18/6). Dua korban tewas yang berhasil diindentifikasi adalah seorang anak perempuan berusia sembilan tahun dan seorang pria berusia 80 tahun.
Pemerintahan prefektur Osaka mengkonfirmasi dua korban tewas di wilayah tersebut. Sementara satu korban lainnya dikonfirmasi oleh pejabat kota Ibaraki.
Gempa bumi berkekuatan 6,1 skala Richter (SR) melanda utara Kota Osaka pada pukul 08.00 pagi. Insiden ini membuat sejumlah gedung terbakar dan roboh.
Penumpang kereta komuter berjalan di atas rel karena layanan diberhentikan sementara setelah gempa. (EPA-EFE/JIJI PRESS)
Layanan kereta api dan kereta bawah tanah juga terpaksa ditunda untuk mencegah kerusakan. Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang mengatakan, 41 orang tercatat mengalami luka-luka dalam bencana tersebut.
Sebelumnya gempa diumumkan berkekuatan 5,9 SR, tetapi kemudian dinaikkan menjadi 6,1 SR. Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, mengatakan tidak ada laporan kerusakan besar, meski beberapa gedung mengalami keruntuhan. Gempa dipastikan tidak menimbulkan risiko tsunami.
Penumpang duduk di lantai di Stasiun Shinkansen Shin-Osaka karena layanan dihentikan sementara setelah gempa. (EPA-EFE/JIJI PRESS)