Selasa 19 Jun 2018 11:14 WIB

Donald Trump Ancam Perberat Tarif Produk Cina

Trump mengancam memberlakukan tarif tambahan hingga 200 miliar dolar AS.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Donald Trump
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengancam akan memberlakukan tarif tambahan 200 miliar dolar AS untuk produk-produk Cina. Trump mengatakan tarif tambahan 10 persen akan berlaku jika Cina menolak untuk mengubah praktik perdagangannya.

Langkah itu dinilai akan membawa AS dan Cina ke dalam perang dagang. Trump menilai Cina telah secara tidak adil diuntungkan dari ketidakseimbangan perdagangan dengan AS selama bertahun-tahun.

Pekan lalu, ia mengumumkan AS akan memberlakukan tarif 25 persen pada produk-produk Cina senilai 50 miliar dolar AS. Beijing menanggapinya dengan mengatakan akan memberikan tarif pajak yang sama bagi 659 produk AS senilai 50 miliar dolar AS, termasuk produk pertanian, mobil, dan produk laut.

"Cina mengancam perusahaan, pekerja, dan petani AS yang tidak melakukan kesalahan apa pun," ujar Trump, seperti dilaporkan laman BBC. Pasar saham jatuh akibat memburuknya hubungan perdagangan AS-Cina

Trump merilis sebuah pernyataan pada Senin (18/6) malam yang mengatakan dia telah meminta penasihat perdagangannya untuk mengidentifikasi produk-produk tambahan Cina untuk memberlakukan tarif baru. "Tarif ini akan berlaku jika Cina menolak untuk mengubah praktiknya, dan juga jika Cina bersikeras untuk memberlakukan tarif baru yang baru-baru ini diumumkan," kata Trump.

"Jika Cina menaikkan lagi tarifnya, kami akan mengejar tarif tambahan pada barang senilai 200 miliar dolar AS. Hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina harus jauh lebih adil," ujar dia.

Tarif baru AS yang sudah diumumkan telah mempengaruhi lebih dari 800 produk Cina senilai 34 miliar dolar AS dalam perdagangan tahunan. Tarif itu akan mulai berlaku pada 6 Juli mendatang.

Lini produk beragam, mulai dari ban pesawat hingga turbin dan mesin pencuci piring komersial. AS ingin Cina menghentikan praktik-praktik yang diduga mendorong pencurian kekayaan intelektual, yaitu desain dan ide produk, dari AS ke perusahaan Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement