REPUBLIKA.CO.ID, GENEVA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan Wabah Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) telah menewaskan 23 orang di Arab Saudi sejak 21 Januari hingga 31 Mei tahun ini, Senin (18/6). Tingkat kematian termasuk di antaranya 75 kasus yang dikonfirmasi laboratorium.
Dengan kasus ini, total kematian akibat virus korona MERS menjadi 790 sejak pertama kali didiagnosis pada manusia pada 2012. Sementara, jumlah kasus yang dikonfirmasi menjadi 2.220 sejak September 2012, termasuk 1.844 dari Arab Saudi.
Pada Februari, wabah menyebar di sebuah rumah sakit swasta di wilayah Hafer Albatin. Tiga pekerja kesehatan tertular virus dari pasien. Selain itu, ada kelompok wabah lain yang terdiri dari enam kasus di sebuah rumah sakit di Riyadh pada bulan yang sama, meskipun tidak ada pekerja perawatan kesehatan yang terinfeksi.
Dua kelompok lain yang terkena dampak adalah keluarga di Jeddah dan Najran. MERS-CoV adalah anggota dari keluarga virus mulai dari flu biasa hingga Sindrom Pernafasan Akut Parah. Virus telah muncul pada manusia di Arab Saudi pada tahun 2012. Virus ini sudah ditemukan pada unta yang menjadi sumber infeksi sejak 1983.
Dilansir Arab News, Senin (18/6), penyakit ini sulit diidentifikasi. Sebagian besar karena samar dengan penyakit lain. Selain itu, virus sering menginfeksi orang dengan kondisi tertentu seperti diabetes, gagal ginjal atau penyakit paru-paru kronis.
Virus ini membunuh satu dari tiga penderita. Pekerja rumah sakit beresiko tinggi tertular kecuali jika sangat hati-hati dalam mengidentifikasi penderita MERS lebih awal. Otoritas telah diminta meningkatkan perlindungan terhadap pekerja perawatan kesehatan dari infeksi melalui tetesan udara seperti dari batuk dan bersin.
Orang yang rentan harus menghindari kontak dengan kasus yang dicurigai dan dengan unta. Siapa saja yang memiliki kontak dengan hewan tersebut harus mencuci tangan mereka sebelum dan sesudahnya. Setiap orang harus menghindari minum susu mentah unta, terkena air kencing unta, dan makan daging yang kurang matang.
Tiga kasus MERS telah dilaporkan tahun ini di luar Arab Saudi. Oman dan Uni Emirat Arab masing-masing melaporkan sebuah kasus. Sementara di Malaysia seorang pria jatuh sakit setelah minum susu unta yang tidak dipasteurisasi selama ziarah ke Arab Saudi.