Kamis 21 Jun 2018 02:40 WIB

Najib Razak Jelaskan Asal Kekayaannya

Najib mengkliam pembelian ini tanp sepengetahuan dirinya.

Rep: Sylvi Dian Setiawan/ Red: Muhammad Hafil
Mantan PM Malaysia, Najib Razak
Foto: The Star
Mantan PM Malaysia, Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, LANGKAWI--Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak mengatakan, ia tidak bisa disalahkan atas tuduhan penggelapan dana dan suap terkait 1 Malaysia Development Berhad (IMBD). Ia mengaku tidak tahu apa-apa tentang dana negara yang muncul di rekening pribadinya.

Najib sendiri memiliki penjelasan terkait sejumlah besar uang tunai, tas mewah dan perhiadan yang baru-baru ini disita oleh pihak berwenang Malaysia dari rumahnya. Berbicara kepada Reuters, Najib mengatakan bahwa penasehat, manajemen dan dewan 1MDB telah salah dugaan terhadapnya terkait penggelapan dana tersebut.

Najib mengatakan, ia tidak tahu apakah ratusan juta dolar yang masuk melalui rekening pribadinya merupakan dana dari 1MDB. Bahkan, ia juga tidak tahu jika uang dari dana tersebut dicuci untuk memperoleh aset secara global, termasuk yacht, lukisan, permata dan real estate.

"Saya tidak mengetahui pembelian ini. Ini dilakukan tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak akan pernah mengizinkan dana 1MDB digunakan untuk barang-barang ini. Saya sudah berada di pemerintahan begitu lama, saya tahu apa yang benar dan apa yang salah," kata Najib seperti yang dilansir di Channel News Asia, Rabu (20/6).

Baca juga: Mahathir: Najib Peran Sentral dalam Skandal 1MDB

Hampir 300 kotak tas dan lusinan tas berisi uang dan perhiasan termasuk barang-barang yang diambil oleh polisi dalam penggerebekan di properti yang berhubungan dengan keluarga Najib. Item tersebut termasuk tas Birkin, yang masing-masing bernilai hingga ratusan ribu dolar.

Najib mengatakan bahwa penyitaan tas dan barang-barang mewah lainnya menciptakan persepsi negatif. Padahal, sebagian besarnya merupakan hadiah yang diberikan kepada istri dan putrinya dan tidak ada hubungannya dengan 1MDB.

"Ya, ini adalah hadiah, terutama dengan puteri saya, mereka diberi label, mereka benar-benar diberi label: kapan, oleh siapa," katanya.

Najib mengatakan, menantu laki-lakinya Daniyar Nazarbayev, yang merupakan keponakan Presiden Kazakstan Nursultan Nazarbayev, juga memberi banyak tas kepada istrinya Rosmah. "Orang mungkin merasa sulit untuk memahami, tetapi menantu laki-laki saya, misalnya, dia mendapat Birkin dari sumbernya, lima atau enam sekaligus," tambahnya.

"Keluarganya memiliki beberapa cara, jadi itu tidak ada hubungannya dengan 1MDB jika berasal dari Kazakhstan," tegasnya.

Baca juga: Putri Najib Keluhkan Penyitaan Barang Miliknya

Dia juga mengatakan RM 114 juta yang ditemukan di rumah keluarganya di Kuala Lumpur adalah dana milik Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), di mana ia menjadi presiden sampai ia mengundurkan diri tak lama setelah pemilihan.

Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS juga menyebut jika penggelapan dana yang terjadi di 1MDB melibatkan hilangnya aliran dana sebesar 4,5 miliar dolar AS, yang dicuci melalui jaringan kompleks transaksi dan perusahaan shell. Departemen Kehakiman AS telah mengajukan beberapa tuntutan hukum untuk mengklaim sekitar 1,7 miliar dolar AS, dalam aset yang diyakini telah dicuri dari 1MDB.

Beberapa aset yang dicari termasuk lukisan Picasso, real estate mewah di California selatan dan New York, saham di sebuah perusahaan produksi Hollywood dan kapal pesiar seharga 265 juta dolar AS, serta perhiasan senilai lebih dari 200 juta dolar, termasuk liontin dengan berlian merah muda 22 karat dan kalung.

Najib mengatakan perhiasan ini juga dimaksudkan untuk menjadi hadiah bagi istrinya, tetapi dia tidak pernah menerimanya. "Dan sampai hari ini kami tidak tahu. Dia (istri Najib) mengatakan barang itu bukan miliknya," kata Najib.

Dalam wawancara itu, Najib untuk pertama kalinya juga berbicara panjang lebar tentang Low Taek Jho, seorang pemodal Malaysia yang lebih dikenal sebagai Jho Low. Peneliti AS dan Malaysia telah menunjuk Jho Low sebagai tokoh kunci yang diuntungkan dari dana 1MDB.

Najib mengatakan, koneksi Low di Timur Tengah, khususnya dengan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dapat membantu menarik lebih banyak investasi ke Malaysia. Namun, ia tidak pernah menginstruksikan Low untuk terlibat dalam 1MDB, dan tidak memiliki kendali atas apa yang Low lakukan.

“Saya tidak memberinya instruksi, tetapi dia dengan sukarela melakukan hal-hal tertentu, yang menurutnya akan membantu 1MDB. Tetapi apapun yang dia lakukan pada akhirnya adalah tanggung jawab manajemen dan dewan," katanta

Malaysia berusaha untuk menangkap Low, yang diyakini berada di luar negeri, karena keterlibatannya dalam skandal 1MDB. Ketika ditanya apakah ia masih berhubungan dengan Low, Najib mengaku telah memutus komunikasi dengannya.

Najib secara konsisten juga membantah melakukan kesalahan dalam 1MDB. Menurutnya, 681 juta dolas AS yang ditransfer ke rekening pribadinya adalah sumbangan dari Arab Saudi, dan bukan karena tuntutan AS yang menduganya menyalahgunakan dana dari 1MDB.

Baca juga: Najib Razak: Ketua Partai yang Kalah Pemilu Harus Mundur

Najib mengatakan dia telah diberi jaminan dari almarhum Raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz Al Saud, bahwa Arab Saudi akan mengirimkan sumbangan. "Yang saya tahu, saya menerima dengan sungguh-sungguh bahwa ini datang dari Saudi, dari Raja Abdullah atas perintahnya, atas perintahnya," kata Najib.

Ia tidak memiliki pengetahuan tentang transaksi apa pun yang melibatkan rekening pribadinya, karena ia telah menunjuk Nik Faisal Ariff Kamil, direktur SRC International, mantan unit 1MDB, untuk mengelolanya. Agen anti-korupsi Malaysia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Nik Faisal, tetapi keberadaannya belum diketahui.

Najib juga bertekad untuk tetap tinggal di Malaysia dan melawan semua tuduhan yang diarahkan padanya, bahkan jika ia harus menghadapi hukuman penjara. "Tidak, saya tidak pernah punya rencana untuk pergi. Karena jika saya pergi, akan ada anggapan (kalau saya) bersalah," katanya.

"Saya tidak bisa menjadi buronan selama sisa hidup saya. Saya ingin membersihkan nama saya," tambahnya.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement