Jumat 22 Jun 2018 17:42 WIB

AS akan Tampung 20 Ribu Anak Imigran di Pangkalan Militer

Tiga pangkalan militer telah direkomendasikan di antaranya di Texas dan Arkansas

Rep: Rizkyan Adhiyuda/ Red: Bilal Ramadhan
Anak-anak imigran bermain di luar kantor job Corps yang kini menjadi kediaman mereka, Senin (18/6), di Homestead Florida. Tidak diketahui apakah anak-anak yang melintas perbatasan tidak ditemani dewasa atau dipisahkan dari anggota keluarganya.
Foto: AP
Anak-anak imigran bermain di luar kantor job Corps yang kini menjadi kediaman mereka, Senin (18/6), di Homestead Florida. Tidak diketahui apakah anak-anak yang melintas perbatasan tidak ditemani dewasa atau dipisahkan dari anggota keluarganya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINTON — Tentara Amerika Serikat (AS) diminta bersiap untuk  menampung sekitar 20 ribu anak-anak  yang dipisahkan dengan orang tua mereka. Anak-anak itu terpisah dengan keluarga mereka menyusul kebijakan nol toleransi pemerintahan Presiden Donald Trump.

Namun, rencana itu hingga kini masih bekum menenui kepastian. Meski demikian, Departemen Kesehatan dan Kemanusiaan AS (HHS) telah merekomendasikan tiga pangkalan militer yang dapat digunakan untuk menampung puluhan ribu anak-anak yang dipisahkan tersebut.

“Tiga pangkalan militer yang telah direkomendasikan terletak di Texas, namun otoritas akan segera menilai pangkalan lainnya di Arkansas,” kata Juru Bicara Pentagon Dana White.

Dana mengatakan, HHS telah meminta rekomendasi Pentagon terkait pangkalan militer yang sanggup menampung 20 ribu tempat tidur bagi anak-anak tersebut. Namun, White tidak merinci berapa jumlah anak-anak yang akan dipindahkan ke masing-masing fasilitas militer Paman Sam itu.

Seperti diketahui, AS menerapkan kebijakan nol toleransi terkait imigran yang diperkenalkan pada Mei lalu. Kebijakan itu memberikan hukuman pidana bagi orang-orang yang masuk ke AS secara ilegal, termasuk pencari suaka.

Akibatnya, anak-anak yang ikut bersama mereka harus dipisahkan dari orang-orang dewasa. Sementara, Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan, sekitar 500 dari 2000 anak imigran telah dipertemukan kembali dengan orang tua mereka sejak Mei lalu. Anak-anak tersebut dipisahkan dari orang tua masing-masing oleh petugas imigrasi AS saat tiba di perbatasan.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement