REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kandidat pejawat Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan berpeluang memperpanjang kekuasannya sebagai Presiden Turki. Untuk sementara Erdogan masih unggul 56 persen dari rival terdekatnya Muharrem Ince yang memperoleh 29 persen.
Seperti dikutip BBC, jika Erdogan memenangkan lebih dari 50 persen suara keseluruhan, maka ia akan dinyatakan sebagai pemenang dan tidak akan ada putaran kedua. Secara bersamaan rakyat Turki juga memilih anggota parlemen. Partai yang dipimpin Erdogan Justice and Development Party (AK Party) juga masih unggul dalam perolehan suara sementara.
Pihak oposisi pun meragukan keakuratan dari angka yang dirilis oleh kantor berita Anadolu yang dikelola oleh negara. Ince pun mendesak pemantau pemilu untuk tetap berada di tempat pemungutan suara agar memastikan tidak adanya kecurangan pemilu.
Sementara itu para pendukung Partai AK diberitakan tengah memenuhi jalan utama ibukota untuk merayakan keunggulan tersebut. Pendukungnya berharap Erdogan menemui mereka untuk merayakannya bersama-sama.
Partai oposisi dan LSM mengerahkan banyak pemantau dalam pemilu kali ini untuk menghindari adanya kemungkinan kecurangan pemilu. Namun, Erdogan mengatakan tidak ada pelanggaran serius.
"Turki sedang mengadakan revolusi demokratik," katanya Ahad (24/6).
Ia menambahkan, dengan sistem presidential, Turki serius menaikkan standar, naik di atas tingkat peradaban kontemporer.