REPUBLIKA.CO.ID, FAIRBANKS -- Pentagon sedang mempersiapkan kamp penampungan sementara yang akan menampung anak-anak imigran. Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan kamp-kamp tersebut akan dibangun di dua pangkalan militer.

Dia tidak menyebutkan pangkalan militer mana yang akan dijadikan tempat penampungan sementara itu. Ia hanya mengatakan saat ini segala persiapan sedang dilakukan termasuk mencatat besarnya kapasitas yang dibutuhkan.

Pada awalnya Pentagon mengatakan ada empat pangkalan militer yang potensial untuk dibangun kamp penampungan anak-anak imigran. Namun, Mattis kemudian menegaskan hanya ada dua pangkalan militer yang akan digunakan.

Pekan lalu Pentagon mengumumkan akan menyediakan ruang di sejumlah pangkalan militer untuk menampung sedikitnya 20 ribu anak migran tanpa orang tua, yang telah ditahan setelah secara ilegal melintasi perbatasan AS-Meksiko. Belum jelas apakah penampungan itu akhirnya hanya akan menampung anak-anak, atau akan menampung keluarga.

Berbicara kepada wartawan yang bepergian bersamanya ke Asia pada Ahad (24/6), Mattis mengatakan militer AS sebelumnya telah sering menyediakan tempat penampungan. Militer pernah menampung orang-orang Vietnam yang melarikan diri dari negara mereka dan juga orang-orang Amerika yang membutuhkan perlindungan di tengah bencana alam.

"Kami menganggap hal itu sebagai fungsi logistik yang cukup tepat untuk departemen," kata Mattis.

Permintaan untuk menyediakan tempat penampungan sementara kepada Pentagon diajukan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat, dan telah diterima oleh Departemen Pertahanan. Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat telah memeriksa fasilitas di empat pangkalan militer, yaitu Little Rock Air Force Base di Arkansas, dan tiga pangkalan militer di Texas, yaitu Dyess Air Force Base, Goodfellow Air Force Base, and Fort Bliss.

Pentagon mengatakan tidak akan terjun langsung dalam mengoperasikan tempat penampungan sementara itu. Fasilitas akan sepenuhnya berada di bawah wewenang  Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika