REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Unicef baru saja merilis laporan berkaitan dengan akses warga Korea Utara terhadap perangkat elektronik di rumah mereka. Menurut laporan yang dirilis Senin (25/6) itu terungkap bahwa rumah tangga di Korut kekurangan akses terhadap komputer.
The Korean Herald yang mengutip Yonhap menyebut kendati penetrasi televisi dan radio hampir 100 persen, komputer ternyata masih barang mewah di sana. Berdasarkan data Unicef, dari 8.500 rumah tangga sepanjang 2017 penetrasi radio menyentuh angka 94,1 persen, televisi 98,2 persen, dan komputer hanya 18,7 persen.
Dan dari pesentase itu, hanya 1,4 persen rumah tangga yang terhubung dengan intranet di negara pimpinan Kim Jong-Un ini. Data-data itu tertuang dalam laporan bertajuk The 2017 DPR Korea Multiple Indicator Cluster Survey Report. DPRK adalah singkatan dari Democratic People's Republic of Korea, nama resmi Korea Utara.
Sebelumnya, penelitian sejenis sudah pernah diumumkan Unicef pada 2009 silam. Berdasarkan laporan terbaru, kelompok pria berusia 15-49 tahun yang menggunakan komputer dalam tiga bulan terakhir berjumlah 44,2 persen.
Sementara itu, wanita di kelompok usia yang sama yang mengakses komputer dalam tiga bulan terakhir tercatat 32,8 persen. Para responden menyatakan kantor adalah tempat yang paling memungkinkan mereka bersinggungan dengan komputer.
Pada kelompok usia yang sama, 55,7 persen pria mengaku memiliki handset atau gawai sedangkan wanita hanya 47,9 persen. Sebanyak 88,9 persen pria dan 82,5 persen wanita mengatakan mereka menggunakan handset aelama tiga bulan terakhir.