Selasa 26 Jun 2018 15:48 WIB

Israel Luncurkan Misil ke Bandara Damaskus

Serangan Israel terjadi pukul 01.00 pagi waktu setempat

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.
Foto: AP Photo/Hassan Ammar
Tembakan anti-pesawat tempur terlihat di langit Damaskus setelah AS meluncurkan serangan di Suriah, pada Sabtu dini hari (14/4). Donald Trump mengumumkan serangan udara ke Suriah sebagai tanggapan atas dugaan serangan senjata kimia.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Israel menembakkan dua misil ke arah Bandara Internasional Damaskus pada Selasa (26/6) dini hari waktu setempat. Peristiwa ini dilaporkan media Pemerintah Suriah, Syrian Arab News Agency (SANA). 

"Dua misil Israel jatuh di dekat Bandara Internasional Damaskus," kata SANA dalam laporan awalnya. Kendati demikian, SANA tak memberi keterangan lebih lanjut atau terperinci mengenai serangan tersebut. 

Kepala Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) Rami Abdel Rahman mengonfirmasi laporan serangan misil Israel. Ia mengatakan serangan misil terjadi sekitar pukul 01:00 pagi waktu setempat. "Misil Israel menghantam depot senjata untuk Hizbullah dekat bandara (Damaskus)," ujarnya, dikutip laman Times of Israel

Rahman mengungkapkan pertahanan udara Suriah gagal menghalau serangan tersebut. Kendati demikian hantaman misil tak menyebabkan ledakan yang cukup besar. 

Israel diketahui telah memperingatkan Suriah tentang kehadiran militer Iran di negara tersebut. Tel Aviv memandang kehadiran militer Iran di Suriah merupakan ancaman serius bagi keamanannya. 

Sebelumnya Israel juga telah melancarkan serangan udara ke fasilitas-fasilitas militer Iran atau terafiliasi Iran di Suriah pada Mei lalu. Namun dalam pernyataan resminya, Israel tak mengungkapkan fasilitas militer apa saja yang diserang. Mereka hanya menyebut bahwa lima senjata antipesawat Suriah turut hancur dalam serangan tersebut. 

Kendati demikian, Presiden Suriah Bashar al-Assad telah menegaskan bahwa tak ada kehadiran militer Iran di negaranya. Teheran tak pernah menempatkan pasukan apa pun di Suriah. Iran hanya mengutus penasihat militer untuk membantu Suriah menghadapi kelompok-kelompok pemberontak. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement