REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) masuk dalam jajaran 10 negara dunia yang paling berbahaya untuk kaum wanita. Hasil ini didapat berdasarkan survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation.
Seperti dilaporkan laman the Independent, dalam surveinya Thomson Reuters Foundation mewawancarai 548 ahli untuk menentukan negara mana saja yang dianggap paling berbahaya bagi wanita. Responden dalam survei ini adalah akademisi, staf perawat kesehatan, pengamat sosial, pembuat kebijakan, organisasi non-pemerintah, dan lainnya.
Survei yang dilakukan secara daring dan tatap muka ini meminta para ahli mempertimbangkan negara-negara dari Eropa, Afrika, Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik. Hasilnya menempatkan AS sebagai satu-satunya negara demokrasi Barat yang berbahaya bagi wanita.
Wanita yang tinggal di negeri Paman Sam dinilai sangat berisiko menghadapi pelecehan, pemaksaan, dan kekerasan seksual. AS berdampingan dengan negara-negara seperti India, Afghanistan, Somalia, Libya, dan Myanmar.
Wakil Presiden Eksekutif National Network to End Domestic Violence Cindy Southworth adalah salah satu responden dalam survei ini. Menurutnya tak mengherankan bila AS masuk dalam kategori negara yang berbahaya bagi wanita.
"Orang-orang ingin berpikir penghasilan berarti Anda terlindung dari kebencian terhadap wanita, dan sayangnya itu tidak terjadi," katanya.
Menurutnya, masuknya AS dalam daftar 10 negara paling berbahaya bagi wanita merupakan hasil dari kampanye #MeToo dan Time's Up. Kampanye tersebut meminta tanggung jawab dari para pria atas besarnya kasus pelecehan dan kekerasan seksual yang dialami wanita AS.
Sementara itu Myanmar, Libya, dan India menjadi negara teratas yang paling berbahaya bagi wanita. Di ketiga negara tersebut operasi perdagangan wanita cukup tinggi. Penghasilan dari operasi tersebut bahkan mencapai bisa mencapai 250 miliar dolar per tahun.
Baca juga, Muslim Amerika Tolak Kekerasan.
Selain AS, India, Libya, Myanmar, dan Afghanistan, empat negara lainnya yang masuk dalam jajaran negara paling berbahaya untuk wanita adalah Pakistan, Republik Demokratik Kongo, Yaman, dan Nigeria.