Jumat 29 Jun 2018 17:24 WIB

Najib: Kasus Barang Mewah Sitaan untuk Pembalasan Politik

Barang-barang ini merupakan hadiah yang diterimanya selama beberapa dekade

Mantan PM Malaysia, Najib Razak
Foto: The Star
Mantan PM Malaysia, Najib Razak

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan bahwa nilai yang melekat pada barang-barang mewah miliknya yang disita tidak benar, dan merupakan tindakan dari pembalasan politik. Polisi menyebutkan barang-barang mewah milik Najib bernilai hampir 275 juta dolar AS.

Ribuan barang mewah disita oleh polisi dalam penggerebekan di tempat yang terkait dengan Najib bulan lalu. Penggerebekan ini berkaitan dengan penyelidikan baru tentang bagaimana miliaran dolar hilang dari dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB), yang didirikan oleh Najib pada 2009.

Najib mengatakan sebagian besar barang yang disita adalah hadiah dari teman dan pejabat asing. Termasuk royalti untuk berbagai kesempatan termasuk kunjungan resmi dan acara keluarga.

"Setiap penilaian berdasarkan harga eceran dan pada harga saat ini akan tidak realistis, kemungkinan akan sangat meningkat dan akan memberikan gambaran yang sangat terdistorsi karena barang-barang ini diterima sebagai hadiah selama periode yang mencakup beberapa dekade," kata Najib dalam sebuah pernyataan dilansir di ChannelNewsAsia, Jumat (28/6).

Dia mengatakan penilaian barang-barang tampaknya dilakukan dengan pandangan untuk pembalasan politik dan serangan politik pada keluarganya. Pada hari Rabu (27/6), polisi mengatakan mereka segera menginterogasi Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, atas penyitaan barang-barang mewah itu dari enam tempat.

Barang-barang yang disita termasuk 12 ribu perhiasan senilai antara 660 juta - 880 juta ringgit Malaysia, dan jam tangan Rolex Paul Newman Daytona senilai 869.565 dolar AS.

Najib mengatakan banyak dari barang-barang itu disimpan dalam kotak yang telah diberi label dengan deskripsi item, foto, tanggal penerimaan dan identitas mereka yang memberikan hadiah. Termasuk arloji yang katanya adalah hadiah dari menteri dalam negeri dari negara Timur Tengah.

photo
Polisi Malaysia menyita beberapa ratus tas dan lusinan koper berisi uang tunai, perhiasan dan barang berharga lainnya sebagai bagian dari investigasi korupsi dan pencucian uang mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia Jumat, (18/5).

Sejak kekalahan pemilihannya yang mengejutkan dari Mahathir Mohamad pada Mei lalu, Najib telah dilarang meninggalkan Malaysia. Dia juga diinterogasi oleh lembaga antikorupsi dan rumah pribadi dan keluarganya digeledah sebagai bagian dari penyelidikan kasus korupsi 1MDB.

Najib membantah melakukan kesalahan dan mengatakan kepada Reuters pekan lalu bahwa sebagian besar barang yang disita dari rumahnya adalah hadiah yang diberikan kepada istri dan putrinya. Barang-barang itu tidak ada hubungannya dengan 1MDB.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, mengatakan Najib sepenuhnya bertanggung jawab atas skandal 1MDB dan bahwa pihak berwenang memiliki kasus yang hampir sempurna terhadapnya. Departemen Kehakiman AS mengatakan total 4,5 miliar dolar AS telah disalahgunakan dari dana tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement