REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) mengungkapkan belasungkawa atas peristiwa penembakan di kantor surat kabar the Capital Gazette yang terletak di Annapolis, Maryland. Dia mengatakan, serangan itu menjadi peristiwa paling mematikan terhadap jurnalis.
"Serangan mengejutkan hati nurani bangsa kami dan mengisi hati dengan penuh kesedihan," kata Donald Trump.
Dia mengatakan, seorang jurnalis sama seperti warga negara AS lainnya yang sejaruhnya mendapatkan kebebasan dari rasa takut akan penyerangan brutal saat mereka tengah bekerja. Dia mengatakan, pemerintah AS akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah segala bentuk tindak kekerasan.
Menurut Trump, pemerintahannya tidak akan berhenti dan akan mengerahkan semua kekuatan untuk mengurangi kejahatan yang disertai dengan kekerasan. Dia mengatakan, hal itu dilakukan guna menjamin perlindungan terhadap seriap nyawa warga negara tak berdosa.
"Kami tidak akan meninggalkan sisi Anda," kata Trump lagi.
Ini merupakan pernyataan perdana Trump usai insiden penembakan yang telah menewaskan lima orang. Dia mengaku turut berduka dan selalu mendoakan keluarga korban yang ditinggalkan.
Setali tiga uang, Ibu Negara Melania Trump yang saat peristiwa terjadi tengah berada di Arizona juga mengungkapkan kecaman atas peristiwa tersebut. Dia mengatakan, serangan yang telah diperbuat pelaku merupakan hal yang tragis dan jahat.
"Duka saya bersama semua keluarga korban yang terpengaruh serangan brutal dan tidak berkeprikemanusiaan," kata Melania Trump.
Seperti diwartakan sebelumnya, Tersangka penembakan di kantor surat kabar the Capital Gazette diketahui memiliki perseteruan panjang dengan media tersebut. Tersangka diidentifikasi sebagai Jarrod W Ramos (38) dari Laurel. Ia pernah menggugat the Capital karena dinilai telah melakukan pencemaran nama baik.
Namun, kepolisian belum secara resmi merilis nama tersangka karena alasan penyelidikan. Ramos diketahui melancarkan tembakan ke kantor Capital Gazette yang menewaskan lima orang dan melukai tiga lainnya.