REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres akan melakukan kunjungan ke kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Kunjungan itu dijadwalkan dilakukan pada pekan depan.
"Kunjungan akan menyoroti kemurahan hati Bangladesh dalam menampung arus pengungsi terbesar pada 2017 sekaligus membuat masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak," kata Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric seperti diwartakan Anadolu Agency, Sabtu (30/1).
Dujarric mengungkapkan, Guterres akan tiba di Asia Selatan pada 1 Juli nanti. Kunjungan ke Cox's Bazar akan dilakukan pada keesokan harinya setelah bertemu dengan otoritas Bangladesh.
Guterres akan ditemani Presiden Bank Dunia Kim Jim-yong. Keduanya juga akan ditemani Komisioner Tinggi PBB terkait kemanusiaan Filippo Grandi dan Population Fund Executive Director Natalia Kanem.
Baca Juga: MoU Repatriasi Rohingya tak Jamin Kebebasan di Luar Rakhine
Guterres dan Kim berencana menemui para pengungsi dan relawan kemanusiaan sambil membantu mereka mendapatkan sokongan donor lebih banyak lagi. "Mereka akan menilai situasi Rohingya di Bangladesh dan menilai kemajuan terkait pengembalian pengungsi secara aman, sukarela dan bermartabat sesuai dengan standar internasional," kata Dujarric.
Doctor Without Borders mencatat lebih dari 750 ribu etnis Rohingya melarikan diri ke Bangladesh sejak 25 Agustus hingga 24 September tahun lalu. Mereka mengungkapkan, 71,7 persen atau 6700 etnis Rohinya termasuk anak-anak di bawah usia lima tahun tewas akibat kekerasan.
PBB menilai genosida terhadap Rohingya merupakan sebuah upaya pembersihan etnis mengingat sangat tersusunya rencana kerusuhan tersebut. PBB mendapati adanya kuburan massal hingga kekerasan secara brutal hingga hilangnya warga yang dilakukan otoritas setempat.