REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Jumat (29/6) malam. Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders mengatakan pada Sabtu (30/6), kedua pemimpin negara ini membahas masalah perdagangan dan ekonomi.
Pembicaraan telepon antara kedua pemimpin itu merupakan yang pertama kali diungkapkan ke publik sejak Trump mengkritik Trudeau 'sangat tidak jujur dan lemah' pada akhir pertemuan para pemimpin negara-negara Kelompok Tujuh (G-7) di Kanada awal Juni.
Baca juga:
Busana Justin Trudeau di India Diperolok Warganet
Gaun Ivanka Trump Diolok Warganet Mirip Selimut Imigran
Trump telah beberapa kali menyatakan dugaan bahwa Kanada mendapat keuntungan dari perdagangan AS. Komentar-komentarnya yang keras pascapertemuan G-7 telah membawa hubungan bilateral kedua negara ke titik terendah dalam beberapa dasawarsa terakhir ini.
Pada Jumat (29/6), Kanada memukul balik pemerintahan Trump terkait tarif baja dan aluminium yang dikenakan AS. Kanada menyatakan tekad untuk menerapkan langkah-langkah hukuman atas barang-barang Amerika senilai 16,6 miliar dolar Kanada (sekitar Rp 181 triliun) sampai Washington mengalah.
Dalam pembicaraan telepon, Trudeau mengatakan kepada Trump bahwa Kanada tidak punya pilihan kecuali mengumumkan langkah pembalasan terhadap tarif baja dan aluminium, menurut pernyataan terpisah yang dikeluarkan oleh Kanada pada Jumat (29/6) malam. Kedua pemimpin sepakat untuk terus melakukan kontak di masa depan, tambah pernyataan itu.
Trudeau juga menyampaikan ucapan duka cita bagi para korban penembakan surat kabar Capital Gazette di Annapolis, Maryland, bunyi pernyataan Kanada.
Secara terpisah, Trudeau juga melakukan pembicaraan dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto pada Jumat (29/6), membahas pemilihan Meksiko pada 1 Juli. Kedua pemimpin negara juga membicarakan perundingan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) serta setuju untuk terus bekerja sama untuk mencapai hasil yang memberikan keuntungan bersama.
Perundingan untuk memodernisasi NAFTA dimulai Agustus tahun lalu dan pada awalnya dijadwalkan akan selesai pada akhir Desember, namun ketiga negara belum mencapai kesepakatan.