REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Jumlah warga Palestina yang menjadi martir akibat tembakan pasukan militer Israel mengalami kenaikan menjadi 135 korban. Berdasarkan Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah ini terhitung sejak gelombang protes warga Palestina pada 30 Maret lalu.
"Ada lebih dari 15 ribu orang yang telah terluka selama gelombang protes terjadi di Gaza," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina, Ashraf al-Qidra, seperti dilansir Anadolu Agency, Ahad (1/7).
Al-Qidra melanjutkan, saat ini ada sekitar 370 orang terluka berada dalam kondisi kritis. Sebanyak 2.536 dari mereka yang cedera adalah anak-anak dan 1.160 adalah wanita. Bahkan, di antara yang terluka adalah 231 staf medis dan 175 wartawan.
Warga Palestina telah memulai gelombang protesnya dengan melakukan aksi massa di sepanjang pagar keamanan Gaza-Israel pada 30 Maret lalu. Mereka menuntut haknya untuk kembali ke rumah-rumah dan desa-desa mereka di Palestina. Tempat asal mereka amat bersejarah hingga kemudian Israel pada tahun 1948 mulai merampas tanah Palestina.
Para pengunjuk rasa juga menuntut diakhirinya blokade Jalur Gaza yang sudah berlangsung selama satu dasawarsa. Sebab ini telah menghancurkan perekonomian kantong pesisir dan merampas 2 juta penduduk sehingga menyebabkannya kesulitan mengakses komoditas pokok.