REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia telah membekukan sebanyak 408 rekening bank sebagai bagian dari penyelidikan atas skandal multi-miliar dolar pada dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Perdana Menteri Mahathir Mohamad, yang menggulingkan Najib dalam pemilihan umum yang mengejutkan pada bulan Mei, telah membuka kembali penyelidikan terhadap 1MDB dan bersumpah untuk menutup kembali uang yang diduga tersedot dari dana tersebut.
Sebuah satuan tugas yang menangani kasus 1MDB mengatakan bahwa 408 rekening bank yang melibatkan dana sekitar 1,1 miliar ringgit (Rp 3,9 triliun) telah dibekukan, seperti dilansir di Reuters, Selasa (3/7). Rekening yang dibekukan termasuk 81 individu dan 55 perusahaan yang diyakini telah menerima dana dari 1MDB dan melibatkan hampir 900 transaksi antara Maret 2011 dan September 2015.
"Rekening itu diyakini terkait dengan penyelewengan dan penyalahgunaan dana 1MDB," kata satuan tugas itu.
Satgas ini sebelumnya mengatakan telah membekukan rekening milik Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai politik yang pernah dipimpin oleh Najib. Didirikan oleh Najib pada tahun 2009, 1MDB sedang diselidiki di setidaknya enam negara karena dugaan pencucian uang dan korupsi.
Tuntutan hukum perdata yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS menyatakan bahwa hampir 4,5 miliar dolar AS disalahgunakan dari 1MDB. Anak tiri Najib, Riza Aziz, telah dipanggil oleh Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) untuk memberikan pernyataan sehubungan dengan penyelidikan itu, laporan media mengatakan pada hari Senin (2/7).
Sebuah sumber MACC mengkonfirmasi laporan, mengatakan bahwa Riza diperkirakan akan datang ke markas komisi pada hari Selasa (3/7). Riza adalah salah satu pendiri Red Granite Pictures, sebuah perusahaan yang jaksa AS mengatakan membiayai tiga film Hollywood, termasuk film Martin Scorsese 2013 "The Wolf of Wall Street", dengan dana yang disalahgunakan oleh 1MDB.
Baik Najib dan Riza secara konsisten membantah melakukan kesalahan. Red Granite membayar pemerintah AS 60 juta dolar AS sebagai bagian dari penyelesaian gugatan perdata pada bulan Maret.