REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pemerintah Jeddah meluncurkan program pelatihan sektor ritel untuk 3.611 warga Saudi. Harapannya, pelatihan tersebut mampu memberi keterampilan masyarakat dalam mencari pekerjaan.
Gubernur Jeddah Pangeran Mishal Bin Majed menjelaskan pemerintah bekerja sama dengan sejumlah pihak dalam melaksanakan program pelatihan. "Kami senang meluncurkan gelombang pertama pelatihan untuk 'melokalkan' pekerjaan di Jeddah, bekerja sama dengan mitra kami Universitas Jeddah, Kementerian Tenaga Kerja dan Pembangunan Sosial, Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kamar Dagang, dan Industri Jeddah dan sektor swasta," kata dia dilansir di Saudi Gazette, Rabu (4/7).
Ia menjelaskan program pelatihan itu diberikan pada 3.611 anak muda di 16 sektor ritel. Sebab, ia menjelaskan, saat ini ada 5.809 orang terdaftar mencari pekerjaan dan 94 perusahaan mencari generasi muda yang berkualitas.
Pangeran Mishal mengatakan pemerintah menyiapkan 5.000 pekerjaan kepada warga berusia produktif dalam waktu dekat. Sebab, ia berujar pemerintah memastikan mengerahkan semua upaya memenuhi harapan warga negara dan tuntutan Visi 2030.
Pangeran Mishal menyoroti pentingnya pelatihan pada lulusan perguruan tinggi agar bisa bekerja dengan baik. Mereka diharapkan bisa bekerja seperti membantu menata ruang pamer mobil, toko suku cadang mobil, emas, ponsel, peralatan listrik, peralatan medis, manisan, bahan konstruksi, pakaian, kacamata anak-anak, jam tangan, sepeda motor, karpet, serta perawatan dan penyewaan mobil.
Pelatihan diberikan oleh Universitas Jeddah yang menyiapkan paket dengan mempertimbangkan kebutuhan pasar kerja. Pelatihan dibagi menjadi tiga tingkat, yakni, tingkat dasar untuk 24 hari pelatihan yang mencakup teori dan bagian praktis, tingkat lanjutan memiliki 12 hari pelatihan, serta tingkat akhir atau tingkat profesional yang memiliki 12 hari pelatihan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
