REPUBLIKA.CO.ID, ULAANBAATAR -- Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail mengatakan pengadilan harus diberi kesempatan untuk memutuskan nasib mantan perdana menteri Najib Razak. Menurutnya, hukum memiliki jalan sendiri berdasarkan semua bukti yang tersedia dalam kasus Najib.
"Tidak adil jika dia diadili di media," kata Wan Aziza, setelah menghadiri Asian Ministrial Conference on Disaster Risk Reduction di Ulaanbaatar, Mongolia, seperti dilaporkan laman Strait Times, Rabu (4/7).
Ia juga mengaku telah diundang untuk bertemu dengan Presiden Mongolia Khaltmaagiin Battulga. Keduanya sempat membahas soal penyelidikan pembunuhan model asal Mongolia, Altantuya Shaariibuu (28 tahun).
Dalam pertemuan itu, Wan Azizah menegaskan Malaysia telah bertindak sesuai dengan aturan hukum dalam kasus Altantuya. Altantuya ditembak mati sebelum tubuhnya diledakkan dengan granat di sebuah hutan di Shah Alam, Selangor, pada Oktober 2006.
Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad telah setuju untuk membuka kembali kasus Altantuya. Pada 20 Juni lalu, Mahathir telah bertemu dengan ayah Altantuya, Setev Shaariibuu, untuk membahas mengenai penyelidikan kasus tersebut.