Kamis 05 Jul 2018 15:13 WIB

Putra Tiri Najib Kembali Dipanggil KPK Malaysia

Putra tiri Najib merupakan CEO perusahaan produksi film Hollywood.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Nur Aini
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan kepada wartawan seusai diperiksa Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) di Putrajaya, Malaysia, Selasa (22/5).
Foto: Antara/Agus Setiawan
Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak memberikan keterangan kepada wartawan seusai diperiksa Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) di Putrajaya, Malaysia, Selasa (22/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRA JAYA -- Putra tiri mantan perdana menteri Najib Razak, Riza Aziz kembali memenuhi panggilan Komisi Anti-korupsi Malaysia (MACC). Pemanggilan Riza dilakukan guna membantu penyelidikan terhadap kasus penggelapan dana di 1Malaysian Development Berhad (1MDB).

Riza, yang merupakan Chief Executive Officer (CEO) perusahaan produksi film di Los angeles, Amerika Serikat (AS) tiba di kantor MACC sekitar pukul 11.10 waktu setempat. Hal itu merupakan pemanggilan Riza yang ketiga kali terkait skandal korupsi 1MDB.

Seperti mengutip lama kantor berita Malaysia, Bernama, Kamis (5/7) Riza sebelumnya juga telah memberikan keterangan kepada MACC pada Selasa (3/7) lalu dan Rabu (4/7) kemarin. Kedua panggilan tersebut sama-sama dilakukan guna meminta keterangan Riza terkait 1MDB.

Kali ini MACC rencananya meminta pernyataan Riza terkait aliran dana ratusan juta dari 1MDB di AS. Uang gelap tersebut disebut-sebut dipakai untuk memproduksi sejumlah film Hollywood, seperti The Wolf of Wall Street.

Sebelumnya, kejaksaan Agung Malaysia mengatakan jika MACC akan menyerahkan lebih banyak dokumen investigasi terkait skandal 1MDB. Kejaksaan mengungkapkan, hal tersebut juga telah dijanjikan oleh MACC kepada mereka.

"Bisa saya katakan jika yang terjadi di 1MDB merupakan secuil gambaran atas apa yang terjadi dalam empat atau lima tahun belakangan," kata Ketua Kejaksan Agung Malaysia Tommy Thomas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement