REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kepolisian Malaysia masih memburu Low Taek Jho atau dikenal dengan nama Jho Low. Ia diduga memiliki peran penting dalam skandal megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MBD) yang telah menyeret mantan perdana menteri Najib Razak.
Ketua Polis Negara Malaysia Mohamad Fuzi Harun mengatakan, informasi terkini yang diperoleh pihaknya, Low berada di Macau. "Yang terbaru kami tahu dia berada di Macau. Sebenarnya pada hari lain kami mengirim tim ke Hong Kong, tetapi sesaat setelah tim kami tiba, dia pergi ke Macau," katanya pada Kamis (5/7), dikutip laman The Straits Times.
Pada 15 Juni lalu, Departemen Imigrasi Malaysia telah membatalkan paspor Low. Direktur Jenderal Imigrasi Malaysia Mustafar Ali mengatakan, hal itu dilakukan atas permintaan Komisi Anti-Korupsi Malaysia.
Sementara Najib telah menjalani proses penyelidikan dan persidangan. Pada persidangan Rabu kemarin (4/7), Jaksa Agung Malaysia mengajukan empat tuntutan kepada Najib, yakni tiga tuntutan pidana dan satu tuntutan penyalahgunaan wewenang. Semua tuntutan itu berkaitan dengan perannya dalam kasus 1MDB.
Namun pascapersidangan, Najib dibebaskan setelah kedua anaknya, Mohd Norashman Najib dan Nooryana Najwa Najib menyetorkan uang jaminan sebesar 1 juta ringgit. Najib akan kembali menjalani persidangan pada awal tahun depan.
Pekan lalu, Najib mengungkapkan kekhawatirannya terhadap pemerintahan baru Malaysia yang dipimpin Mahathir Mohamad. Ia menuding pemerintahan saat ini memang secara sengaja mengincarnya dan hendak menjebloskannya ke penjara. "Situasi ini dan apa yang mereka katakan sebelumnya berarti bahwa pemerintah baru tidak punya pilihan selain akhirnya menangkap atau menuduh saya, meskipun saya tidak mencuri. Saya mempertahankan saya tidak bersalah karena saya tidak mencuri," ujarnya.
Skandal penyelewengan dana miliaran dolar milik 1MDB mulai mencuat pada 2015. Sejak kemunculannya kasus itu telah menyeret nama Najib. Ia diduga menikmati aliran dana 1MDB untuk kepentingan pribadinya.
Salah satunya adalah aliran dana sebesar 10,6 juta dolar AS dari SRC International, yakni unit perusahaan 1MDB. Dana tersebut dilaporkan masuk ke rekening Najib pada akhir 2015. Najib secara konsisten membantah peranan dan keterlibatannya dalam kasus tersebut.
1MDB adalah sebuah perusahaan pembangunan strategis milik pemerintah Malaysia. 1MDB didirikan untuk mendorong inisiatif strategis bagi pembangunan ekonomi jangka panjang dengan menjalin kemitraan global dan mempromosikan investasi asing secara langsung.
Baca: Putra Tiri Najib Kembali Dipanggil KPK Malaysia