REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Wali Kota London Sadiq Khan akan mengizinkan para pengunjuk rasa untuk menerbangkan balon udara raksasa di atas gedung parlemen. Balon udara ini dilepaskan untuk menyambut kedatangan Presiden AS Donald Trump ke London. Balon udara itu berbentuk Trump versi bayi.
Trump sepekan lagi akan bertemu dengan Ratu Elizabeth II dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Ia juga akan bertemu Khan dan akan menjadi pemimpin asing pertama yang mengunjunginya setelah ia dilantik tahun lalu.
"Wali kota mendukung hak rakyat untuk melakukan aksi protes damai dan memahami bahwa protes ini dapat dilakukan dalam beragam bentuk. Tim operasi kota telah bertemu dengan penyelenggara dan telah memberi mereka izin untuk menggunakan Parlemen Square Garden sebagai titik penerbangan balon udara," ujar juru bicara Khan.
Juru bicara itu menambahkan, para demonstran juga akan membutuhkan izin dari polisi dan layanan lalu lintas udara untuk menerbangkan balon setinggi enam meter tersebut.
Para pengunjuk rasa, yang menggambarkan diri mereka sebagai kelompok aktivis seni anti-fasis, mengatakan pada awalnya wali kota tidak mengakui penerbangan balon bayi Trump itu sebagai aksi protes yang sah.
"Namun, besarnya dukungan publik terhadap rencana kami, membuat Balai Kota menemukan kembali selera humornya. Bayi Trump akan terbang!" kata aktivis Leo Murray dalam sebuah pernyataan.
Inggris menganggap hubungan dekatnya dengan AS adalah pilar bagi kebijakan luar negerinya, saat negara itu tengah bersiap untuk meninggalkan Uni Eropa. Namun komentar Trump tentang serangan militan di Inggris telah memicu kemarahan rakyat Inggris dan dia sering bertukar retorika keras di media sosial dengan Khan.