Sabtu 07 Jul 2018 16:29 WIB

Surat untuk Keluarga dari Dalam Gua

mereka tuangkan beberapa patah kata untuk orang tua yang menunggu dan mencemaskannya

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Foto yang dirilis Tham Luang Rescue Operation Center menunjukkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya saat ditemukan di dalam gua yang setengah terendam banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7).
Foto: Tham Luang Rescue Operation Center via AP
Foto yang dirilis Tham Luang Rescue Operation Center menunjukkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya saat ditemukan di dalam gua yang setengah terendam banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Sejak 23 Juni hingga hari ini, proses penyelamatan 12 anak-anak Thailand yang  terperangkap dalam gua Tham Luang di Provinsi Chiang Rai masih berlangsung. Waktu kian sempit. Mereka semua bisa saja tewas tiba-tiba akibat kekurangan oksigen atau hujan deras yang akhirnya menyebabkan gua terendam. 

Dalam situasi demikian, ke-12 anak-anak itu berupaya tegar. Mereka yakinkan dirinya masing-masing bahwa mereka akan selamat dan akan keluar dari gua itu, bagaimanapun caranya.

Keyakinan itu pun coba mereka tanamkan kepada keluarganya masing-masing melalui sebuah surat. Di antara sempitnya waktu dan kondisi dingin yang menusuk, mereka tuangkan beberapa patah kata untuk orang tua serta sanak saudara yang menunggu dan mencemaskannya.

Foto dari surat-surat tersebut diunggah di laman Facebook angkatan laut Thailand pada Sabtu (7/7). Di antara surat-surat tersebut, terdapat pula tulisan Ekkapol Chanthawong (25 tahun). Ia merupakan asisten pelatih dari tim sepak bola junior Thailand "Wild Boar", tempat ke-12 anak itu bermain.

Dilaporkan laman The Straits Times, berikut ini isi dari surat yang ditulis Ekkapol dan 12 anak lainnya.

Surat Ekkapol Chanthawong:

Apa yang ingin kami sampaikan, anak-anak berkata jangan khawatirkan mereka. Semuanya kuat. Mereka ingin makan berbagai jenis makanan ketika mereka keluar. Guru, tolong jangan memberi mereka terlalu banyak pekerjaan rumah. SEAL (pasukan khusus angkatan laut Thailand) dan dokter Phak, yang merawat anak-anak, juga baik-baik saja.

Untuk para saudara anak-anak, sekarang mereka baik-baik saja. Semua penyelam merawat mereka dengan baik. Aku berjanji pada kalian aku akan merawat mereka dengan sebaik-baiknya. Aku berterima kasih untuk semua dukungan dan aku minta maaf pada kalian.

Untuk bibi dan nenek, aku baik-baik saja. Jangan khawatirkan aku. Tolong jaga diri kalian. Tolong siapkan jus sayuran dan kulit babi kering untukku. Aku akan memakannya ketika aku keluar. Aku mencintai kalian semua.

Surat Chanintr Wiboonroongruang (11 tahun):

Ayah dan ibu, tolong jangan khawatirkan aku. Aku baik-baik saja. Tolong bawa aku makan ayam goreng setelah ini. Aku mencintai kalian.

Surat Sompong Chaiwong (12 tahun):

Aku sayang ayah dan ibu. Jangan khawatirkan aku. Aku aman sekarang.

Surat Pipat Potiayu (15 tahun):

Aku mencintaimu ayah dan ibu, dan aku ingin makan babi shabu.

Surat Duangphet Promthep (13 tahun):

Aku baik-baik saja. Di sini sedikit dingin. 

Surat Adul Sam (14 tahun):

Jangan khawatirkan kami sekarang. Aku rindu semua orang dan aku ingin cepat pulang.

Surat Pirapahat Sompiangjai (16 tahun):

Aku mencintaimu ibu dan ayah. Aku mencintaimu semua.

Surat Natthawut Thakhamsai (14 tahun)

Aku merindukanmu ibu dan ayah. Jangan khawatirkan aku. Aku bisa menjaga diriku sendiri.

Surat Prajak Shutam (14 tahun)

Aku aman, jangan khawatir. Aku sayang ibu dan ayah serta semua orang.

Surat Mongkol Boonpiam (13 tahun)

Bu, apakah kamu baik-baik saja di rumah? Aku baik-baik saja. Tolong beri tahu guruku, aku mencintainya. Aku mencintaimu, bu.

Surat Panumat Sangdee (13 tahun)

Jangan cemaskan aku. Aku merindukan kalian semua, kakek, bibi, ibu, ayah, dan saudara lainnya. Aku senang di dalam sini. SEAL merawatku baik-baik. Cinta kalian semua.

Surat Ekarat Wongsukjan (14 tahun)

Jangan khawatirkan aku, ayah dan ibu. Aku akan pergi selama dua pekan. Aku akan menolongmu, ibu, menjual barang-barang saat aku punya waktu. Aku akan bergegas keluar dari sini.

Surat Pornchai Khamulang (16 tahun)

Jangan khawatirkan aku. Aku harap kalian semua, ayah, ibu, dan saudara lainnya senang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement