Senin 09 Jul 2018 04:45 WIB

Operasi Penyelamatan Korban Terjebak di Gua Butuh Empat Hari

Pemerintah Thailand menghentikan sementara upaya penyelamatan hingga Senin

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nidia Zuraya
Tim penyelamat bekerja memompa air keluar dari gua yang banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Rabu (4/7). Tim sepak bola remaja Thailand masih berada di dalam gua.
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Tim penyelamat bekerja memompa air keluar dari gua yang banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Rabu (4/7). Tim sepak bola remaja Thailand masih berada di dalam gua.

REPUBLIKA.CO.ID, MAE SAI -- Tim penyelam pada Ahad (8/7), berhasil menyelamatkan empat dari 12 anak laki-laki yang terjebak di Gua Thailand utara, di mana mereka terperangkap dengan pelatih sepak bolanya selama lebih dari dua minggu. Sementara, delapan anak lain dan pelatihnya masih berada di dalam gua yang disebut Tham Luang itu.

Pemerintah menghentikan sementara upaya pencarian hingga Senin, untuk mengisi kembali tangki udara di sepanjang rute keluar dalam pencarian yang beresiko tersebut. Tetapi, keberhasilan evakuasi awal, meningkatkan harapan bahwa semua yang terjebak akan segera keluar.

Walaupun beberapa pejabat mengatakan proses evakuasi kemungkinan akan memakan waktu hingga empat hari. "Operasi berjalan jauh lebih baik dari yang diperkirakan," kata Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osatanakorn  yang mengawasi misi tersebut, Ahad (8/7).

Ia mengatakan, empat anak laki-laki berhasil dikeluarkan dan langsung dibawa ke rumah sakit di kota Chiang Rai. Tahap berikutnya, operasi penyelamatan akan dilanjutkan sekitar 10-20 jam setelah penyelamatan pertama.

Nama-nama anak laki-laki yang diselamatkan belum dirilis. Narongsak menyebut, hari penyelamatan tersebut sebagai "hari-H" karena upaya yang rumit dan beresiko diluncurkan pada pagi hari.

13 penyelam asing dan lima SEAL Angkatan Laut Thailand ikut ambil bagian dalam kunci utama penyelamatan. Mereka membawa anak-anak tersebut dari tempat mereka berlindung dengan melewati lorong-lorong gelap, sempit dan berliku yang dipenuhi dengan air berlumpur serta arus yang kuat.

Dua penyelam menemani masing-masing satu anak laki-laki, yang semuanya telah belajar menyelam hanya sejak 2 Juli, ketika pencari pertama menemukan mereka.

Narongsak mengatakan, sebelumnya cuaca ringan dan tingkat air yang turun dalam beberapa hari terakhir telah menciptakan kondisi optimal untuk dilakukannya evakuasi bawah air. Kondisi itu tidak akan bertahan jika hujan kembali datang.

Setelah empat anak laki-laki dikeluarkan dari gua, hujan lebat mulai turun. Pihak berwenang mengatakan, monsun dapat menyebabkan air naik di gua. Hal tersebut dapat mengakibatkan berkurangnya kadar oksigen.

Tahap berikutnya operasi akan dimulai hari Senin, setelah tim penyelamat mengisi pasokan tangki oksigen di sepanjang rute untuk memastikan keamanan perjalanan. Hal itu sendiri akan memakan waktu berjam-jam.

Sebelumnya, anak-anak dan pelatih mereka, yang mana timnya dikenal sebagai Wild Boars, terperangkap di Gua Tham Luang, 23 Juni lalu.  Anak-anak itu, yang berusia antara 11 dan 16 tahun dan pelatih mereka yang berusia 25 tahun.

Mereka diketahui berangkat untuk menjelajahi kompleks gua Tham Luang di sebuah taman hutan dekat perbatasan dengan Myanmar. Hujan lebat memotong rute pelarian mereka dan mencegah penyelamat menemukan mereka hampir 10 hari.

Cobaan itu membuat Thailand terpaku dan menarik perhatian dunia. Operasi pencarian dan penyelamatan telah melibatkan puluhan ahli dan penyelamat internasional, termasuk tim militer AS.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement