Senin 09 Jul 2018 16:45 WIB

Korban Meninggal Banjir Jepang Capai 112 Orang

Perdana Menteri Shinzo Abe telah membatalkan perjalanan ke luar negeri.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Friska Yolanda
Foto udara banjir Jepang, Senin (9/7).
Foto: Kyodo News via AP
Foto udara banjir Jepang, Senin (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KURASHIKI -- Setidaknya banjir dan longsor mengakibatkan sebanyak 112 korban meninggal dunia di beberapa wilayah di Jepang, Senin (9/7). Tim penyelamat masih melakukan upaya mencari para korban yang hilang dengan menggali lumpur dan puing-puing.

Perdana Menteri Shinzo Abe pun juga telah membatalkan perjalanan ke luar negeri untuk menangani bencana banjir terburuk di Jepang sejak 1983. Perdana Menteri Abe telah membatalkan perjalanannya ke Belgia, Prancis, Arab Saudi dan Mesir karena bencana tersebut. Dia akan berangkat pada hari Rabu (11/7) waktu setempat.

Akibat banjir itu, beberapa juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Para pejabat mengatakan, dampak ekonomi dari bencana banjir ini secara keseluruhan masih belum jelas.

Sementara, laporan dari BBC menyebutkan, bagian barat Jepang telah dilanda tiga kali curah hujan tinggi sejak Kamis (5/7) lalu. Sebanyak dua juta orang telah diperintahkan untuk mengungsi ketika sungai-sungai meluap. 

Baca juga, Tim Penyelamat Lakukan Pencarian Korban Banjir Jepang

"Kami belum pernah mengalami hujan seperti ini sebelumnya," kata seorang pejabat cuaca setempat dalam keterangannya.

Seorang pejabat di Prefektur Okayama menyebut tingkat air secara bertahap berkurang. Tim darurat, kata dia, mungkin dapat mengakses daerah-daerah yang terkena dampak paling parah dengan berjalan kaki.

Dalam laporan BBC, disebutkan sebagian besar korban meninggal terdapat di wilayah Hiroshima. Para pejabat memperingatkan curah hujan daerah tersebut masih tinggi, yaitu lebih dari 250 mm.

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement