Rabu 11 Jul 2018 05:27 WIB

Mahathir: Saya Pelupa, tak Pernah Ingat Ulang Tahun

Mahathir menghargai doa ulang tahun untuknya.

Presiden Kunjungan PM Malaysia. PM Malaysia Mahathir Mohamad memberikan keterangan pers bersama saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Kunjungan PM Malaysia. PM Malaysia Mahathir Mohamad memberikan keterangan pers bersama saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan tidak perlu hadiah untuk mengucapkan hari ulang tahun kepada dirinya. Menurutnya, dengan ucapan saja sudah cukup.

"Pesan atau doakan saya 'Selamat Ulang Tahun'. Itulah yang saya hargai," katanya dalam wawancara dengan Radio Bernama di Kuala Lumpur, Selasa (10/7).

Permintaan tersebut disampaikan Mahathir kepada orang-orang Malaysia sehubungan dengan ulang tahunnya yang ke-93, Selasa. Negarawan yang menjadi perdana menteri ketujuh Malaysia setelah Pakatan Harapan menang dalam pemilihan umum ke-14 ini juga bercanda dia pelupa dan tak pernah ingat hari ulang tahunnya sendiri.

Tetapi istrinya, Siti Hasmah Mohd Ali, adalah orang yang akan selalu mengingat hari istimewanya. "Saya pelupa, jadi saya tidak pernah mengingat ulang tahun saya. Tapi istriku tidak pernah lupa. Pagi tadi dia mendoakan saya, Selamat Ulang Tahun. Jadi saya aman dan saya merayakannya jugalah," katanya.

Dia mengatakan dirinya harus bergantung pada diri sendiri bahkan ulang tahun dirinya sendiri dia tidak ingat. Dia mengatakan sepiring nasi ketan dan daging rendang juga menandai hari istimewa itu.

Dalam wawancara singkat Mahathir juga mengatakan sebelum dia menjadi tokoh publik, dia kadang-kadang membawa Siti Hasmah keluar untuk makan malam tapi sekarang mereka tak bisa lagi melakukannya. Mahathir, yang merupakan perdana menteri keempat Malaysia dari 1981 hingga 2003, juga ditanya tentang perbedaan dalam pemerintahannya sebelumnya dan saat ini.

"Banyak perbedaan. Sebelumnya, saya mengambil alih pemerintahan dari partai saya sendiri dan itu tidak banyak masalah. Mesin pemerintah berjalan lancar dan saya hanya membimbingnya," katanya.

Kali ini, katanya, seolah-olah dirinya harus membentuk pemerintahan baru dan mencari petugas yang bersih untuk mengelola administrasi negara dan dirinya sendiri tidak mengenal mereka. "Saya harus mendapatkan informasi tentang mereka apakah mereka cocok untuk memimpin mesin pemerintah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement