REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku tidak bisa memastikan hubungannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump mengaku tak yakin untuk menilai apakah Putin seorang musuh atau kawan.
"Saya tidak bisa memastikannya saat ini. Sejauh yang saya khawatirkan, dia merupakan saingan tapi kita lihat saja nanti," kata Donald Trump jelang keberangkatan untuk melakukan tur Eropa.
Keberangkatan Trump dalam tur Eropa sekaligus dia manfaatkan untuk melakukan pertemuan dengan negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Trump juga akan melakukan perjalanan ke Inggris dan bertemu dengan Ratu Elizabeth serta singgah ke Helsinki untuk bertemu dengan Putin.
Dalam kesempatan itu, Trump juga mengkritik negara-negara anggota NATO yang tidak ingin menambahkan dana anggaran militer mereka ke lembaga tersebut. Dia menyalahkan keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (UE) yang membuat negara anggota enggan meninggatkan anggaran pertahanan mereka.
Menurut Trump, Putin merupakan bagian yang lebih mudah dihadapi selama perjalannya ke Eropa itu. "Jadi ada NATO, ada Inggris yang sedikit bergejolak, dan saya punya Putin. Terus terang, siapa sangka jika Putin mungkin yang paling mudah dari mereka semua," Kata Trump.
Pertemuan tingkat tinggi AS-Rusia akan dimanfaatkan Trump dan Putin untuk mendiskusikan hubungan bilateral termasuk diplomasi kedua negara. Isu lainnya yang juga akan dibawa Trump yaitu menyangkut Suriah dan Ukraina.
Sementara, terpilihnya Trump sebagai Presiden AS pada 2016 lalu diduga tak lepas dari campur tangan Rusia. Meski demikian, Trump membantah adanaya persengkongkolan dengan Moskow terkait pemilihan presiden.