Kamis 12 Jul 2018 16:57 WIB

Serangan Israel Picu Reaksi Pertahanan Udara Suriah

Pertahanan Udara Suriah menembak satu pesawat tempur Israel

Petani Lebanon melihat rudal yang menurut kantor berita Lebanon adalah bagian dari rudal pertahanan udara Suriah yang menargetkan pesawat tempur Israel di Hasbani, Lebanon
Foto: AP Photo
Petani Lebanon melihat rudal yang menurut kantor berita Lebanon adalah bagian dari rudal pertahanan udara Suriah yang menargetkan pesawat tempur Israel di Hasbani, Lebanon

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pertahanan Udara Suriah menanggapi serangan baru Israel terhadap posisi Suriah di Provinsi Quneitra, Suriah Selatan, pada Rabu (11/7), kata kantor berita resmi Suriah, SANA. Pesawat tempur Israel menembakkan beberapa roket ke beberapa posisi militer Suriah di sekitar Kota Kecil Hadar, dan Tal Kurum Jaba di pinggir Quneitra, tapi hanya menimbulkan kerusakan.

Laporan itu menyatakan Pertahanan Udara Suriah menghadapi serangan Israel di Daerah Qurs An-Nafl di Quneitra, kata Xinhua, Kamis (12/7). Serangan Israel tersebut dilancarkan saat militer Suriah pada Rabu membombardir daerah yang dikuasai oleh kelompok Khalid bin Al-Walid --yang bersekutu dengan ISIS-- di Suriah Selatan di dekat Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel.

(Baca: Putin Sebut Hubungan Bilateral dengan Israel Berjalan Positif)

Pihak Suriah sejak dulu selalu menuduh Israel mendukung kelompok ultra-radikal di Suriah Selatan. Pada 8 Juli, stasiun televisi resmi Suriah menyatakan Pertahanan Udara Suriah menembak satu pesawat tempur Israel selama serangan udara Israel terhadap Pangkalan Udara T-4 Suriah di Suriah Tengah.

Israel melancarkan banyak serangan terhadap posisi militer Suriah selama konflik tujuh-tahun, dengan alasan Israel "menyerang senjata dan petempur Iran". Tapi para pejabat Pemerintah Suriah berulangkali mengatakan daerah yang dijadikan sasaran adalah pangkalan Suriah dan tentara yang tewas adalah tentara Suriah.

(Baca: Israel Lepaskan Tujuh Penumpang Kapal Gaza)

Serangan Israel Rabu dilancarkan, saat militer Suriah bergerak maju di Suriah Selatan di daerah di dekat Dataran Tinggi Golan, yang diduduki Israel. Sehingga membuat marah Israel --yang mengkhawatirkan pengaruh yang meningkat petempur dukungan Iran, Hizbullah, di daerah itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement