Ahad 15 Jul 2018 09:07 WIB

Serangan Udara Israel Tewaskan Dua Remaja Palestina di Gaza

Hamas menyatakan menembakkan mortir karena Israel terus melakukan serangan udara

Rep: Marniati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Gaza setelah mendapat serangan dari pesawat-pesawat Israel, Kamis (17/5).
Foto: Fox News
Gaza setelah mendapat serangan dari pesawat-pesawat Israel, Kamis (17/5).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Setidaknya dua remaja di Jalur Gaza  tewas oleh serangan udara Israel. Mereka tewas saat Israel mlakukan serangan di daerah kantong yang dikepung sejak perang 2014 itu.

Dilansir dari Aljazeera, Ahad (15/7), Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan Amir al-Nimri (15) dan Luay Kaheel (16) meninggal tidak lama setelah serangan udara ditujukan ke al-Kutaiba, sebuah daerah di Gaza barat. 12 orang lainnya ikut terluka oleh serangan itu.

Menurut saksi mata, alun-alun Al-Kutaiba berdekatan dengan taman yang sering dikunjungi oleh keluarga selama akhir pekan, terutama selama musim panas."Itu sebabnya begitu banyak warga sipil terluka dalam serangan terakhir, "kata Maram Humaid, seorang wartawan di Gaza.

Dalam sebuah postingan Twitter, militer Israel mengkonfirmasikan bahwa pihaknya menargetkan gedung tinggi dan telah memperingatkan warga untuk mengungsi sebelum serangan itu. Para saksi mengatakan dua remaja yang tewas itu sedang bermain di atap bangunan saat insiden terjadi. 

Dua orang lainnya terluka dalam serangan udara Israel sebelumnya, yang menargetkan beberapa lingkungan di Gaza. Ini meningkatkan jumlah korban luka menjadi 14 orang.

Pejabat Palestina mengatakan menyusul serangan terhadap al-Kutaiba, kesepakatan gencatan senjata dicapai melalui upaya mediasi internasional dan regional. Dalam sebuah posting Twitter, Hamas, kelompok yang mengatur Jalur Gaza, mengatakan upaya beberapa pihak termasuk Mesir berhasil menerapkan gencatan senjata yang bertahan lama.

Belum ada konfirmasi langsung dari pihak Israel. Sebelumnya pada hari itu, militer Israel menyerang beberapa posisi Hamas di Jalur Gaza. Ini karena puluhan roket dan peluru ditembakkan ke arah Israel dari daerah kantong yang dikepung.

"Tentara Israel mengatakan lebih dari 90 mortir dan roket telah ditembakkan selama 24 jam terakhir, sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan. Beberapa roket menghantam sebuah sinagoga, juga sebuah mobil dan  empat warga Israel luka ringan," tulis laporan Aljazirah  dari Yerusalem.

Ini dinilai esklasi paling parah sejak 2014. Militer Israel mengatakan jet tempurnya menargetkan kompleks yang digunakan untuk menyiapkan serangan teror dan fasilitas pelatihan Hamas. Ia juga mengatakan menyerang dua terowongan Hamas, satu di Gaza selatan dan satu di utara, serta infrastruktur lain di wilayah pesisir yang terkepung.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum mengatakan Hamas  bertanggung jawab atas tembakan mortir ke Israel. Itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap serangan udara Israel.

"Perlindungan dan pertahanan rakyat kita adalah tugas nasional dan pilihan strategis," kata Barhoum.

Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina telah terhenti sejak 2014 dan permukiman Israel telah diperluas di wilayah pendudukan Palestina yang dimaksudkan untuk menjadi bagian dari negara Israel.

Gaza mengalami konflik paling signifikan pada  2014, ketika setidaknya 2.251 warga Palestina, yang sebagian besar adalah warga sipil, tewas. Setidaknya 66 tentara Israel dan enam warga sipil juga tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement