Senin 16 Jul 2018 07:24 WIB

Roket Israel Serang Posisi Militer di dekat Aleppo

Sebelumnya Israel juga menyerang militer Suriah dekat perbatasan Golan.

Rep: Marniati/ Red: Friska Yolanda
Aleppo
Foto: MUZAFFAR SALMAN
Aleppo

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Roket Israel menyerang posisi militer Suriah di dekat bandara Nairab di pinggiran kota Aleppo.

"Musuh Zionis menargetkan salah satu situs militer kami di utara bandara Nairab, hanya menyebabkan kerusakan material," kata kantor berita pemerintah Suriah, SANA.

Dikatakan, serangan itu adalah upaya  Israel untuk mendukung pemberontak di Suriah selatan, di mana pasukan pemerintah Suriah telah melakukan serangan. Seorang juru bicara militer Israel menolak mengomentari laporan itu.

Israel prihatin bahwa kehadiran Iran di Suriah merupakan ancaman terhadap keamanannya.

Israel telah menyerang  puluhan posisi Iran dan dukungan Iran di Suriah selama konflik tujuh tahun itu. Iran adalah sekutu penting Presiden Suriah Bashar al-Assad dan mendukung sejumlah milisi, termasuk Hizbullah Lebanon yang berjuang untuk mendukung Assad.

Sebelumnya pasukan Israel juga menyerang posisi militer Suriah dekat perbatasan Golan pada Kamis (12/7) dini hari. Menurut media pemerintah Suriah, serangan ini menyebabkan kerusakan terbatas.

Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka menyerang tiga sasaran sebagai pembalasan atas serangan dari sebuah pesawat tak berawak Suriah yang ditembak jatuh di atas Israel utara. Serangan ini dilakukan pada Rabu. 

"IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menganggap rezim Suriah bertanggung jawab atas tindakan yang dilakukan di wilayahnya dan memperingatkannya dari tindakan lebih lanjut terhadap pasukan Israel," kata pernyataan Israel.

Pengamatan hitam-putih yang dikeluarkan Israel menunjukkan rudal menghantam sebuah gubuk, bangunan dua lantai dan lima lantai di tengah-tengah daerah berbukit. Media pemerintah Suriah mengatakan, posisi yang ditargetkan berada di dekat desa Hader di provinsi Quneitra, dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement