REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qidra menyatakan dua orang warga Palestina tewas dalam ledakan yang terjadi di Jalur Gaza pada Ahad (15/7) pagi waktu setempat. Selain itu, seorang warga lainnya mengalami luka serius akibat ledakan tersebut.
Dilansir Anadolu Agency, Senin (16/7), hingga kini penyebab ledakan itu masih belum diketahui. Namun, ledakan itu terjadi setelah kelompok perlawanan Palestina, Hamas, dan tentara Israel mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza yang disponsori Mesir.
Kementerian Kesehatan Palestina juga melaporkan, jet tempur Israel menggempur wilayah Beit Hanoun di Gaza utara. Serangan udara yang dilancarkan Israel itu merupakan yang keempat kalinya terjadi di Gaza dalam 24 jam terakhir.
Serangan udara tersebut disebut melanggar kesepakatan gencatan senjata yang dilakukan pada Sabtu (14/7) malam waktu setempat antara Hamas dan tentara Israel. Mesir menjadi negara yang mensponsori kesepakatan tersebut.
Sejak aksi protes dimulai pada Maret lalu, lebih dari 130 orang telah tewas dan ribuan lainnya terluka oleh tembakan tentara Israel. Hingga Sabtu (14/7) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada 139 warga Palestina yang tewas dan ribuan orang lainnya terluka.