Rabu 18 Jul 2018 13:40 WIB

Trump Beri Kelonggaran Waktu untuk Denuklirisasi

Sebelumnya, Trump bersikeras proses denuklirisasi akan berlangsung cepat.

Rep: Marniati/ Red: Friska Yolanda
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).
Foto: AP
Presiden AS Donald Trump bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (12/6).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengurangi tekanan pada Korea Utara (Korut) terkait masalah denuklirisasi. Trump mengatakan  tidak ada batas waktu bagi Korut untuk menyerahkam senjata nuklirnya. 

Dilansir The Guardian, Rabu (18/7), Trump mengatakan AS melanjutkan pembicaraannya dengan Korut mengenai masa depan persenjataan  nuklirnya. "Dan mereka akan sangat, sangat baik," katanya.

Trump mengaku tidak akan menetapkan batas waktu terkait denuklisasi karena Korut belum menguji rudal balistik selama sembilan bulan terakhir.

“Kami tidak memiliki batasan waktu. Kami tidak memiliki batas kecepatan. Kami hanya menjalani prosesnya, tetapi hubungan sangat bagus," kata Trump pada pertemuan dengan anggota Kongres pada Selasa (17/7). 

Segera setelah pertemuan puncaknya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un di Singapura bulan lalu, Trump bersikeras bahwa proses denuklirisasi akan berjalan sangat cepat. Awal bulan ini, penasihat keamanan nasional Gedung Putih John Bolton mengklaim bahwa sebagian besar program nuklir Korut dapat dibongkar dalam waktu satu tahun.

Pada KTT Singapura, Kim membuat janji terbuka untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea. Sebagai imbalannya, Trump menawarkan jaminan keamanan kepada Korut dan menangguhkan latihan militer bersama dengan Korsel.

Analis telah berulang kali memperingatkan bahwa janji denuklirisasi tidak jelas dan tidak memiliki kerangka waktu. Korut telah lama menganggap denuklirisasi lengkap di semenanjung Korea merupakan proses bertahap yang melibatkan langkah-langkah bersama di kedua sisi perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement