REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Sebanyak 142 orang telah menjadi martir oleh tembakan tentara Israel sejak 30 Maret. Ketika warga Palestina di Jalur Gaza mulai menggelar demonstrasi di sepanjang pagar keamanan Gaza-Israel, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
"Di antara para martir adalah 18 anak, dua wanita, dua medis dan dua wartawan," kata juru bicara kementerian Ashraf al-Qidra dalam pernyataan Kamis (19/7) dilansir Aljazirah.
Selama periode yang sama, 16.496 warga Palestina telah terluka, termasuk 4.190 dengan amunisi berat dan 529 peluru berlapis karet, menurut kementerian tersebut. Yang terluka, al-Qidra mengatakan, termasuk 3.126 anak dan 1.362 wanita.
Dari jumlah ini, menurut angka kementerian, 391 luka berat sementara 3.992 mengalami luka yang sedang. Para pengunjuk rasa menuntut hak untuk kembali ke rumah dan desa mereka di Palestina yang bersejarah dari mana mereka didorong pada tahun 1948 untuk memberi jalan bagi negara baru Israel.
Mereka juga menuntut diakhirinya blokade 11 tahun Israel di Jalur Gaza, yang telah memusnahkan ekonomi daerah kantong itu dan mencabut sekitar dua juta penduduknya dari komoditas pokok.