REPUBLIKA.CO.ID, GAZA CITY -- Satu anggota Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) tewas dan tiga lagi cedera pada Kamis (19/7) dalam serangan udara yang dilancarkan oleh "drone" Israel, kata beberapa saksi mata dan Kementerian Kesehatan. Ambulans bergegas ke lokasi dan orang yang cedera dibawa ke Rumah Sakit Eropa di Jalur Gaza, kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Ashraf Al-Qedra, di dalam satu pernyataan.
Satu sumber keamanan Palestina mengatakan kepada Xinhua, angkatan Udara Israel menyerang lingkungan satu pos pengawas Hamas di bagian selatan Jalur Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan prajuritnya menyerang jaringan Hamas, yang bertanggung-jawab melepaskan balon dan layang-layang yang terbakar ke dalam wilayah Israel.
Korban jiwa adalah anggota keamanan yang bekerja di pos di dekat Rafah, kata beberapa sumber Hamas. Belakangan, faksi Palestina membalas dengan menembakkan bom mortir ke arah tentara Israel di seberang perbatasan.
Media Israel melaporkan lima bom mortir ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Eshkol di Israel Selatan, tapi tak ada laporan mengenai korban jiwa. Sebelumnya, sayap militer beberapa faksi Palestina mengatakan serangan Israel akan dihadapi dengan tindakan serupa dari pihak mereka.
Ditambahkannya, mereka takkan mengizinkan Israel menerapkan rencana agresifnya terhadap rakyat Palestina atau menantang perlawanan mereka. Bentrokan di perbatasan Jalur Gaza-Israel berlanjut selama berbulan-bulan karena demonstrasi yang dinamakan "Pawai Akbar Kepulangan".
Di dalam siaran pers pada Kamis, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan 142 orang telah tewas. Termasuk 18 anak kecil dan dua perempuan, dan 16.496 orang cedera sejak protes di Jalur Gaza dimulai 30 Maret.