Senin 23 Jul 2018 06:42 WIB

Israel akan Buka Kembali Jalur Gaza, Asalkan..

Israel telah menutup perbatasan Kerem Shalom dan zona pencarian ikan

Rep: RR Laeny Sulistyawati/ Red: Bilal Ramadhan
Truk bermuatan barang-barang tujuan Gaza menunggu di Kerem Shalom, perbatasan Israel dan Gaza, 22 Juni 2010.
Foto: AP
Truk bermuatan barang-barang tujuan Gaza menunggu di Kerem Shalom, perbatasan Israel dan Gaza, 22 Juni 2010.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan, pihaknya berencana akan membuka kembali jalur niaga utama Gaza, Kerem Shalom dan memperluas zona pencarian ikan pada Selasa (24/7) besok. Apabila ada ketenangan setelah gencatan senjata.

Sebelumnya, Israel telah menutup perbatasan Kerem Shalom dan mengurangi zona pencarian ikan menjadi 11 kilometer (km) dari yang sebelumya seluas 17 km setelah aksi menerbangkan balon helium oleh orang Palestina sebagai bentuk protes perbatasan. Permusuhan meningkat pekan lalu setelah tembakan orang Palestina membunuh seorang tentara Israel.

Kemudian militer Israel membalas membunuh tiga pejuang Hamas dan seorang warga Palestina. Kekerasan kemudian mereda pada Sabtu setelah Mesir dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan mediasi gencatan senjata. "Kami melihat kemarin mungkin menjadi hari yang paling tenang sejak 30 Maret," ujar Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman, Ahad (22/7).

Ia menambahkan jika ketenangan tersebut berlanjut hingga hari ini dan besok, pihaknya akan kembali melanjutkan kembali aktivitas di perbatasan Kerem Shalom dan mengembalikan zona pencarian ikan. "Tetapi di hari yang sama, pesawat tak berawak Israel kembali ditembakkan pada orang Palestina yang  menerbangkan balon di selatan Jalur Gaza," ujar militer Israel.

Media lokal mengatakan, dua orang yang belum teridentifikasi tersebut terluka. Insiden ini akhirnya merusak ketenangan yang sudah terjadi sejak kemarin. Kerem Shalom adalah penghubung atau jalur ekspor impor utama dua juta warga Palestina di Gaza.

Sejak penutupan perbatasan jalur ini, bantuan kemanusiaan masih diperbolehkan masuk meski melambat. Lieberman menyebut bantuan yang masuk menjadi 140 truk per hari dari yang sebelumnya bisa 1.000 hingga 1.100 truk per hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement